SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Reuters)

Solopos.com, KLATEN — Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dianggap mampu menyelamatkan perekonomian di Indonesia di tengah pandemi Covid-19. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero), memiliki program kredit usaha rakyat (KUR) untuk menyelamatkan UMKM yang di antaranya ada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).

Namun, pandemi Covid-19 membuat pemasar mikro BRI—yang kerap disebut mantri—lebih selektif memasarkan KUR. Susilowati yang bertugas di BRI Unit Karang Wuni, Kantor Cabang Klaten kini menyasar pelaku UMKM yang masih memiliki prospek dan tidak terpengaruh dari dampak Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saya berharap semoga Covid-19 cepat berlalu, perekonomian membaik, UMKM terus tetap tumbuh, kembali produksi seperti sebelumnya," ungkap Susilowati kepada Bisnis, Rabu (24/6/2020).

Durasi Kunjungan di Grojogan Sewu Tawangmangu Hanya Dibatasi Saat Overload

Perempuan 33 tahun asal Ngawen, Kabupaten Klaten itu telah menekuni profesi sebagai mantri BRI sejak 2016. Susilowati merupakan satu dari hampir 28.000 mantri yang saat ini dimiliki oleh BRI.

Relaksasi

Ia yang bertugas di BRI Unit Karang Wuni, Klaten mengatakan ada sekitar 220 nasabah, terutama KUR, yang mengajukan relaksasi kredit ditengah pandemi Covid-19.

"Ada banyak sekali debitur yang ikut restrukturisasi. Kurang lebih 220-an orang dan mereka tidak ada pemasukan karena corona. Rata-rata usaha mereka pedagang di pasar malam. Mereka sangat terbantu dengan relaksasi ini, apalagi debitur KUR," ujar Susilowati.

Susilowati membantu para debitur tersebut mendapatkan keringanan berupa penurunan suku bunga dan perpanjangan jangka waktu kredit. "Jadi tetap bayar bunga selama enam bulan, terus nanti setelah enam bulan bayar normal. Jadi mundur enam bulan saja," tukasnya.

Pandemi Covid-19 yang mewabah tak menyurutkan semangat Susilowati untuk menjalankan tugasnya sebagai Mantri. Dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah dan tempatnya bekerja, dia tetap menyapa para nasabah dan debitur melalui sambungan telepon.

Duh! Ada Klaster Baru Covid-19 Semarang, Klaster Perusahaan

Meski rata-rata debiturnya adalah pedagang kecil dan pelaku industri benang, Susilowati mengakui mereka tidak keberatan untuk membayar bunga pinjaman di tengah ekonomi yang tidak menentu.

Hal ini karena mayoritas debitur sudah cukup sadar akan pentingnya menjaga nama baik dan BI checking tetap terjaga. Tingkat kepatuhan mereka untuk membayar kewajiban terhadap bank cukup baik, dengan harapan ke depannya dapat mengajukan pembiayaan lagi.

KUR Jalan Terus

Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, ia juga tak menyerah menawarkan KUR BRI kepada para pengusaha kecil dan pedagang kecil di Klaten.

Kalung Anti-Corona Siap Diproduksi di Indonesia, Mampukah Tangkal Covid-19?

"Dalam sehari saya mengunjungi lima nasabah atau debitur. Di tengah kondisi saat ini, kami tetap menawarkan KUR ke pedagang-pedagang agar perekonomian tetap berjalan. Saya mengutamakan nasabah baru itu dari rekomendasi nasabah lama," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya