SOLOPOS.COM - Petani menaburkan pupuk pada tanah yang siap ditanami tanaman tomat di Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/4/2014). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLAREN — Tidak stabilnya harga di pasaran membuat petani enggan menanam cabai. Kondisi tersebut membuat petani beralih menanam tomat.

Salah seorang petani Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Indardi, 43, saat ditemui wartawan di sawahnya, Kamis (10/4/2014), mengaku ogah menanam cabai. Menurutnya, anomali cuaca dan bencana yang terjadi selama beberapa bulan terakhir membuat tanaman cabai mati.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Pasalnya, cabai merupakan salah satu tanaman yang tidak begitu tahan dengan air derasnya air hujan. Kondisi tersebut membuat petani merugi. Kondisi itu diperparah dengan tidak stabilnya harga cabai di pasaran.

Ekspedisi Mudik 2024

Oleh sebab itu, pihaknya memilih untuk menanam tomat menjelang pergantian musim penghujan ke kemarau. Menurutnya, tanaman tomat sangat cocok jika ditanam saat anomali cuaca seperti ini.

Selama proses penanaman sesuai dengan prosedur, hasil panen juga bisa melimpah. “Biaya menanam dan perawatan juga murah. Hanya sekitar Rp6 juta sekali tanam hingga proses pemanenan. Selain itu, masa tanam juga cukup singkat, hanya perlu kurang dari tiga bulan,” jelasnya kepada wartawan, Kamis.

Saat ini, dia tengah mempersiapkan 2.000 meter persegi lahan untuk ditanami 2.600 bibit tomat. Jika dalam kondisi bagus, ia optimistis bisa menghasilkan 8 ton tomat. “Harganya juga saya prediksi bagus karena saat ini tidak banyak yang menanam tomat,” katanya.

Rencananya, ia baru bisa melakukan penanaman, Jumat (11/4/2014). Kamis kemarin, ia baru proses pemupukan tanah sebelum dilakukan penanaman.

Lebih lanjut, dia mengaku pada musim kemarau di Prambanan bisa ditanami dengan padi. Namun, untuk mengatasi hal yang tidak diiginkan dia akhirnya memutuskan menanam tomat. “Sebenarnya bisa ditanam padi, tapi karena sudah kemarau takut hasilnya tidak maksimal,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya