SOLOPOS.COM - Tangkapan layar aplikasi cuaca yang diambil pada Jumat (9/6/2023) menunjukkan cuaca di Kecamatan Jaten Karanganyar 36 derajat Celcius,

Solopos.com, SOLO-Suhu di sebagian wilayah Kota Solo dan sekitarnya pada Jumat (9/6/2023) tembus 36 derajat Celcius. Cuaca ekstrem tersebut terjadi pada siang hari sekitar pukul 14.30 WIB.

Cuaca panas tersebut sangat terasa ketika berada di luar ruangan. Hawa terasa panas dan badan mudah mengeluarkan keringat. Demikian pula ketika di dalam ruangan tanpa berpendingin udara, cuaca terasa sangat gerah.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Pantauan Espos di aplikasi cuaca Weather, sekitar pukul 14.00 WIB di wilayah Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, cuaca menunjukkan suhu 35 derajat Celcius. Namun pada setengah jam kemudian atau sekitar 14.43, suhu sudah meningkat 1 derajat menjadi 36 derajat Celcius.

Sementara itu, pantauan di mesin pencari Google, suhu pada saat dan lokasi yang sama menunjukkan angka 33 derajat Celcius.

Sedangkan di lokasi lain, yakni di Kota Solo suhu pada waktu yang sama menunjukkan angka 33 derajat Celcius.

Sementara itu, terkait cuaca panas tersebut, Plt Kepala Prodi S2 Pendidikan Geografi FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Rita Noviani, mengatakan cuaca panas saat ini merupakan fenomena alami yang terjadi setiap tahun pada musim kemarau.

“Sekarang ini kan sudah bulan Juni, sudah memasuki musim kemarau yang biasanya bulan Mei, jadi cuaca memang panas. Nanti cuaca panas di musim kemarau seperti ini bisa berlangsung sampai Agustus,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Meski demikian, pihaknya menilai bahwa area panas di wilayah Soloraya yang berpusat di Kota Solo saat ini sudah meluas ke daerah di sekitarnya.

Ia menjelaskan bahwa dahulu, pulau panas atau urban heat island Kota Solo ada di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon. Di wilayah tersebut sangat padat penduduk dan padat aktivitas.

Saat ini, urban heat island juga meluas ke sekitarnya seperti di wilayah Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar yang berbatasan dengan Kota Solo. Di wilayah tersebut cuacanya juga kini semakin panas seiring adanya aktivitas industri.

“Daerah seperti Jaten ini kan berada di pinggiran Kota Solo dan merupakan wilayah peri urban yang menjadi tempat limpahan aktivitas di kota yang kekurangan lahan dan akhirnya ke luar. Di sana kemudian banyak industri yang ikut menambah peningkatan suhu di sekitarnya,” imbuh Rita.

Pada sisi lain, perubahan pemanfaatan lahan untuk berbagai kebutuhan juga memicu peningkatan suhu udara. “Yang dulu jadi pertanian sekarang tidak lagi. Yang dulu lahan hijau sekarang tidak lagi hijau. Artinya lahan terbangun lebih meningkat, sehingga area panas meluas dan suhunya semakin tinggi,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap kepada kepala-kepala daerah agar terus berkomitmen untuk menjaga penataan ruang. “Agar perubahan penggunaan lahan tidak menimbulkan urban heat island. Artinya proporsinya harus tepat,” ujarnya.

Penataan ruang tersebut diabaikan, maka urban heat island akan semakin luas. Imbasnya antara lain:

  • Mempengaruhi ekosistem di wilayah tersebut
  • Imunitas manusia menurun
  • Produktivitas terganggu/tidak bagus

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya