SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Sesi kedua debat Pilpres 2019 putaran pertama dengan tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme mulai panas. Joko Widodo (Jokowi) dan Sandiaga Uno mulai panas dengan terlibat saling sanggah terhadap opini mereka masing-masing tentang fenomena diskriminasi  dan persekusi yang marak terjadi.

Sebelumnya, pertanyaan panelis tentang apa yang akan dilakukan oleh para calon untuk mengatasi diskriminasi etnis, suku, dan sebagainya serta fenomena persekusi dijawab kali pertama oleh Prabowo Subianto. Jawaban Prabowo masih normatif, yakni tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang kepala negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dalam sistem bernegara seorang kepala negara sebagai kepala eksekutif. Jadi presiden adalah chief of law enforcement officer tertinggi, saya akan menatar seluruh aparat penegak hukum, instruksikan bahwa tidak boleh diskirimunasi terhadap suku apapun, etnis apapun. Aparat itu tanggung jawab eksekutif. Kalau menyimpang, saya pecat!” kata Prabowo.

Jawaban Prabowo tidak membuat panas, justru jawaban Sandiaga Uno yang mengawali perdebatan. Seperti gaya khasnya, Sandiaga Uno mencontohkan seseorang yang dia klaim pernah dia temui saat blusukan di berbagai daerah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dalam kunjungan ke 1.000 titik, ada yang miris. Ada kisah Pak Najib di Karawang mengambil pasir untuk tanam mangrove, dia dikriminalisasi dan dipersekusi. Banyak kasus yang tidak terpantau, hanya yang besar-besar saja, tapi orang-orang kecil dan tidak tertangani. Di bawah Prabowo-Sandi kita pastikan hukum ini tegak lurus, supremasi HAM kita tegakkan, ini harga mati buat kita,” katanya.

Menanggapi jawaban Sandi, Jokowi mempertanyakan kasus yang dicontohkan oleh Sandi. “Keragaman perbedaan-perbedaan baik beda suku agama, daerah, adalah sunnatullah, hukum Allah. Aset yang terbesar adalah persaudaraan, aset kita adalah kerukunan, saya selalu ajak mari kita selalu mengajak untuk jaga persaudaraan dan persatuan karena persatuan dan persaudaraan adalah aset,” kata Jokowi.

“Kalau ada persekusi, Pak Sandi tuduh lagi, gampang laporkan saja,” sanggah Jokowi.

Sandi pun langsung merespons dan membantah dia sedang menuduh. “Saya tidak menuduh,” kata Sandi.

“Yang saya sampaikan adalah cerita-cerita yang kami tampung. Kami ingin masyarakat mendapatkan lapangan pekerjaan, seperti konsitusi kita, bahwa setuju orang wajib mendapatkan pekerjaan. Mereka ingin mata pencaharian dan Prabowo-Sandi akan berpihak pada mereka,” kata Sandi.

Situasi masih memanas saat kedua kubu berbicara soal penyandang disabilitas dan kesetaraan. Soal kesetaraan, Jokowi memamerkan sejumlah infrastruktur untuk penyandang disabilitas, serta pemberian bonus atlet yang berlaga di Asian Paragames 2018 yang setara dengan atlet di Asian Games 2018.

“Dalam Asian Paragames, ini ajang terbesar, kita berikan bonus yang sama terhadap atlit di Asian Games. Yang dapat emas dapat Rp1,5 miliar. Perak dapat Rp500 juta, perunggu Rp250 juta, sama dengan atlet-atlet yang berlaga di Asian Games. Artinya, kesetaraan betul-betul kita berikan terhadap penyandang disabiltas,” ujar Jokowi.

Namun, hal itu direspons oleh Sandiaga yang kembali mencontohkan orang-orang yang ditemuinya. “Gofan Dewantara, teman difabel yang kami temui itu inspirasi. Beliau bukan mencari pekerjaan, tapi menyediakan pekerjaan. Kesetaraan bukan hanya akses infrastruktur, tapi akses untuk bisa maju membuat lapangan pekerjaan. Kita akan pastikan mereka hidup memenuhi potensinya, mereka tidak butuh belas kasihan, tapi kesetaraan, memastikan mendapatkan kesejahteraan.”

Jokowi tampaknya tak mau kalah. “Contoh-contoh Pak Sandi tadi banyak sekali, banyak penyandang disabilitas jadi star. Kita hargai prestasi yang mereka kerjaan. Tadi apa yang disampaikan Pak Sandi mirip-mirip yang saya sampaikan tadi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya