SOLOPOS.COM - Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri) menyerahkan laporan pandangan pemerintah kepada Pimpinan Rapat Paripurna Fadli Zon pada Rapat Paripurna pengesahan UU Ormas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Sikap PAN menolak Perppu Ormas sebagai UU Ormas dinilai Wapres JK sebagai sikap yang tidak etis.

Solopos.com, JAKARTA — Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi satu-satunya partai koalisi pemerintah yang berbeda pendapat dalam voting pengesahan Perppu Ormas menjadi Undang-Undang di DPR. Justru PAN menolaknya bersama dua fraksi di luar pemerintah, Gerindra dan PKS.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai langkah PAN tersebut tidak etis secara politik. “Kurang etis lah ya itu. Tapi, itu hak demokrasi masing-masing,” katanya, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (31/10/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Namun menurut JK, perbedaan seperti itu biasa terjadi. “Menteri yang ada di kabinet dan di fraksi kan juga bisa beda pendapat. Semua partai begitu. Hanya karena begitu kemudian dikritik, enggak lah, itu biasa terjadi,” ujarnya.

Adapun, JK enggan berspekulasi perihal perbedaan sikap PAN dengan koalisi pemerintah saat ini akan berujung pada pecahnya koalisi. “Ya saya belum tahu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya