SOLOPOS.COM - Logo Partai Amanat Nasional (wikipedia)

PAN Boyolali mengalami gejolak internal terkait penetapan Ketua DPD.

Solopos.com, BOYOLALI—Konflik di internal DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Boyolali belum juga usai kendati telah ada penetapan Ketua DPD PAN Boyolali oleh DPW PAN Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

DPW PAN Jateng menetapkan Mulyanto sebagai Ketua DPD PAN Boyolali periode 2015-2020. Anggota formatur kubu Musthofa Syafawi menyatakan keberatan atas penetapan Mulyanto sebagai Ketua DPD PAN Boyolali.

Hal ini disampaikan salah satu anggota tim formatur, Pujiadi, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (13/8/2016).

Menurut Pujiadi, penetapan Mulyanto sebagai Ketua DPD PAN Boyolali telah melukai kader-kader PAN di Boyolali. Dia menilai, penetapan itu telah menyimpang dari azas dan prinsip demokrasi karena tidak memperhatikan hasil rapat formatur pertama setelah Musda digelar di Andong, Mei lalu.

Seperti diketahui, Musda DPD PAN Boyolali memilih empat anggota formatur yakni Mulyanto, Musthofa Syafawi, Pujiadi, dan Muh.Rahmadi. “Di antara anggota formatur, Musthofa memperoleh suara terbanyak. Saya dan Rahmadi sepakat mengusung Musthofa karena bagi saya, loyalitas, dedikasi, dan pengalaman yang bersangkutan tidak diragukan lagi. Tapi hal itu tidak pernah diperhatikan oleh DPW,” kata Pujiadi.

Bahkan, kata Pujiadi, 14 DPC dari 19 DPC di Boyolali telah mengirim pernyataan sikap mendesak DPW menetapkan Musthofa sebagai Ketua DPD PAN Boyolali. Surat pernyataan sikap itu bahkan dikirim lima hari setelah Musda.

“Saat ini, kami kembali memberikan pernyataan sikap untuk ketua dan sekretaris DPW. Kami minta penjelasan langsung dari ketua dan sekretaris DPW tentang penetapan Mulyanto.”

Sebelum tuntutan itu dipenuhi, Pujiadi dan dua anggota formatur lainnya tidak akan mengadakan rapat formatur membentuk kepengurusan. Dia bahkan mengancam menggerakan 14 DPC untuk datang dalam agenda pelantikan bersama DPW dan DPD se-Jateng di Banjarnegara pada 27 Agustus mendatang, dan meminta agar DPW Boyolali tidak melantik Boyolali sebelum ada penjelasan resmi dari DPW soal penetapan ketua DPD Boyolali. “Saya menganggap DPW lemah dalam menegakkan konstitusi dan demokrasi di tubuh PAN karena DPW mengesampingkan aspirasi di bawah,” kata dia.

Sekretaris DPW PAN Jateng, Umar Hasyim, mempersilakan kader PAN di Boyolali yang belum puas dengan penetapan ketua DPD bisa bertemu dan berdiskusi dengan DPW PAN Jateng.

“Ya ndak apa-apa, kalau minta penjelasan, nanti kami jelaskan alasan penetapan Mulyanto sebagai ketua DPD. Yang jelas, pertimbangan kami cukup banyak, nanti dijelaskan di DPW,” kata Umar.

Dia berharap konflik di internal PAN Boyolali bisa segera selesai. “Memang ndak bisa menyenangkan semua pihak. Nyenengke kabeh ya ndak bisa. Ada suatu ketika yang keinginannya tercapai, namun ada juga yang tidak.”

Menurut Umar, DPW menetapkan Mulyanto karena mempertimbangkan dinamika politik secara umum yang terjadi di Boyolali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya