SOLOPOS.COM - Ilustrasi menodongkan pisau. (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO -- Dua pelajar, MF, 15, warga Sidoarjo, Jawa Timur, dan SF, 16, asal Ngawi, Jawa Timur, terpaksa menginap di Mapolsek Jebres, Solo, setelah beraksi ala preman di Taman Tirtonadi Solo, Minggu (16/2/2020).

Bermodal pisau dapur, kedua remaja itu menodong NF, 14, warga Jebres, Solo, di Taman Sekartaji, dengan maksud merampas handphone.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Jebres, Kompol Juliana Bangun, saat dijumpai wartawan di Mapolsek Jebres, Selasa (18/2/2020) siang, mengatakan dua preman cilik itu semula tidak saling mengenal.

Sindikat Copet Nenek-Nenek Beraksi di Festival Jenang Solo, 3 Orang Tertangkap

Keduanya bertemu saat selawatan di kawasan Madiun, Jawa Timur. Keduanya sudah lama pergi meninggalkan rumah. Mereka berpindah dari satu kota ke kota lain dengan menumpang truk.

Saat sampai di Kota Solo, mereka mampir ke Taman Sekartaji, untuk beristirahat. Saat melihat ada anak-anak bermain handphone dua pelaku meminjam handphone untuk bermain Facebook dan menghubungi rekannya.

Serangan Jantung, Ashraf Sinclair Suami BCL Meninggal

"Semula korban menolak tetapi dua pelaku terus memaksa bahkan sempat menggeledah korban,” ujarnya mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai.

Ia menambahkan saat korban meminta pelaku mengembalikan handphone-nya, dua pelaku ini justru menodongkan pisau sembari mengancam korban.

Korban lantas berteriak dan meminta pertolongan hingga akhirnya banyak warga yang datang.

8 Paslon PDIP untuk Pilkada di Jateng Diputuskan Rabu 19 Februari, Ini Daftarnya

Salah satu pelaku, MF, mengaku dari Madiun hendak menuju Pantai Parangtritis. Namun, saat truk yang ditumpanginya berhenti di Solo, mereka berdua beristirahat untuk sekadar melepas lelah.

SF mengaku memang berniat memiliki handphone korban karena tidak memiliki handphone. Dia mengaku baru kali pertama itu menodong orang.

“Saya pamit kepada orang tua untuk selawatan ke Madiun. Kalau sasarannya [menodong] orang dewasa saya tidak berani, saya benar-benar menyesal,” ujar MF.

Wabup dan Sebagian PNS Sragen Pakai Pita Hitam Saat Upacara 17 Februari, Ada Apa?

Kapolsek menyebut kedua pelaku tidak memiliki bekal atau membawa identitas apa pun. Keduanya hanya bermodal nekat untuk berpindah antarkota.

Menurutnya, kedua pelaku sudah berada di Solo selama lima hari saat menodong korban. Ia menambahkan korban tidak membuat laporan kepolisian karena handphone-nya sudah kembali.

Janda Muda Karanganyar Nyamar Jadi Lelaki di Facebook, 7 Cewek Jomlo Tertipu

Proses hukum dua pelaku yang masih anak-anak itu pun tidak dilanjutkan. Kapolsek Jebres lebih mengutamakan upaya pembinaan.

Kapolsek sudah hubungi keluarga pelaku dan saat ini orang tua MF sudah menuju Solo. Tetapi, orang tua SF belum bisa kami hubungi karena SF tidak hafal nomor telepon keluarganya.

"Kami upayakan untuk segera menghubungi keluarga,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya