SOLOPOS.COM - Jenazah guru SMPN 2 Pedan saat akan dikebumikan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Candirejo, Ngawen, Klaten, Sabtu (25/6/2016). Nanik Widiyanti di temukan meninggal dunia di Kompleks Taman Hutan Rakyat (Tahura) Pedukuhan Gading V, Gading, Playen, Gunung Kidul, Kamis (23/6/2016) dengan sejumlah luka di bagian tubuhnya. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Seorang guru di Klaten, Nanik Widiyanti ditemukan tewas mengenaskan di Tahura Gunung Kidul.

Solopos.com, KLATEN -Kematian guru SMPN 2 Pedan, Nanik Widiyanti, di Kompleks Taman Hutan Rakyat (Tahura) Pedukuhan Gading V, Gading, Playen, Gunung Kidul, Kamis (23/6/2016), mengemparkan warga Candirejo dan sekitarnya. Guru matematika kelas VIII SMPN 2 Pedan itu meregang nyawa dengan sejumlah luka di tubuh, kepala, dan lehernya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, guru yang diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sejak 2010 itu meminta izin kepada suaminya, Abdul Rohmat, untuk menemui temannya di Beji, Pedan, Rabu (22/6/2016) pukul 14.15 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Anggota keluarga tidak mengetahui teman yang akan ditemui Nanik yang pergi seorang diri mengendara sepeda motor Yamaha Crypton. Anehnya, Nanik tidak kembali hingga, Rabu malam.

Anggota keluarga sudah tidak bisa menghubungi atau mengirim pesan singkat ke ponsel Nanik. Hingga akhirnya, anggota keluarga memperoleh kabar dari aparat kepolisian Gunung Kidul terkait kematian Nanik, Jumat (24/6/2016) sore.

Sebelum memperoleh kabar dari aparat kepolisian, kabar kematian Nanik sudah gempar di media sosial (medsos). Nanik meninggal dunia dalam posisi tengkurap di Tahura Pedukuhan Gading V, Gading, Playen, Gunung Kidul, Kamis (23/6/2016).

Sebelum jenazah dipulangkan ke rumah duka di Candi, Candirejo, Ngawen, jasad Nanik sempat diautopsi di rumah sakit (RS) Sarjito Jogja. Jenazah Nanik tiba di rumah duka, Jumat malam. Jenazah dimakamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Candirejo, Sabtu (25/6/2016) pukul 13.00 WIB.

Berdasarkan pantauan solopos.com, ratusan warga melayat ke rumah duka. Turut hadir di rumah duka, bapak/ibu dan siswa SMPN 2 Pedan. Nanik Widiyanti meninggalkan dua putra, Ustafian Khasanah dan Muh. Faizal Azis.

“Banyak warga di sini yang kaget dengan meninggalnya Bu Nanik. Dilihat dari kondisinya, saya menduga ini ada unsur pembunuhan berencana. Semoga, aparat kepolisian dapat mengungkap kasus ini. Kalau pelaku bisa ditangkap, semoga bisa dihukum seberat-beratnya sesuai undang-undang,” katanya.

Hal senada dijelaskan perwakilan SMPN 2 Pedan, Sunardi. Kematian Nanik Widiyanti sempat mengagetkan bapak/ibu guru dan para siswa di SMPN 2 Pedan.

“Awalnya tidak ada kabar apa-apa, tapi tahu-tahu sudah meninggal. Ini sudah menjadi kodrat,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya