SOLOPOS.COM - Pengunjung memilih buku pada pameran Pesta Semarang Sejuta Buku di Gedung Wanita Semarang, Jateng, Kamis (10/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pameran buku bertajuk Pesta Sejuta Buku 2016 di Kota Semarang diikuti 200 penerbit.

Semarangpos.com, SEMARANG — Setidaknya 200 penerbit turut memeriahkan Pesta Sejuta Buku 2016 yang digelar Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang, Rabu-Selasa (9-15/11/2016). “Kami mengadakan acara pesta buku ini dua kali dalam setahun. Ini sudah yang ke-18 kali,” kata Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Semarang Bambang Kunhatiyo di Semarang, Rabu (9/11/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bursa buku kali ini, kata dia, setidaknya ada 200 penerbit yang ambil bagian dengan berbagai genre yang disajikan terbagi dalam 30 gerai yang disediakan pada pameran buku tersebut. Kesuksesan acara-acara serupa sebelumnya, diakuinya, menjadi salah satu faktor banyaknya penerbit yang berebut ikut serta, sampai terpaksa ada yang ditolak karena keterbatasan tempat.

“Banyak sekali pengunjung yang datang dari pengalaman-pengalaman bursa buku tahun lalu. Penerbit juga menawarkan diskon yang menggiurkan, sampai 87 persen untuk penjualan buku,” katanya.

Jadi, simpul dia, masyarakat terbantu untuk mendapatkan buku-buku berkualitas tinggi dengan harga murah, sementara penerbit diuntungkan dengan banyaknya buku yang ludes terjual selama pameran di Semarang itu digelar. “Biasanya, hari terakhir bursa buku atau penutupan, penerbit mendapatkan keuntungan yang besar. Makanya, banyak sekali penerbit yang antusias untuk mengikuti bursa buku ini,” katanya.

Kunhatiyo juga mengatakan ada beberapa penerbit yang bahkan meminta kegiatan diselenggarakan sampai satu bulan, namun hanya bisa dilaksanakan selama tujuh hari karena keterbatasan anggaran. Salah satu penerbit yang turut ikut dalam acara kali ini adalah Diva Press yang menargetkan omzet Rp10 juta/hari-Rp15 juta/hari, sebagaimana disampaikan penanggung jawab penerbit itu, Naan Onggi Sugiarto.

“Meski omzet pada hari pertama cenderung belum memenuhi target, sejauh ini hasil penjualan sudah bagus,” katanya, seraya memperlihatkan empat buku nota pembelian yang sudah habis.

Ia mengakui buku-buku yang laris terjual dalam pameran buku di Semarang itu biasanya yang model diobral, seperti Rp15.000 untuk dua buku atau Rp20.000 untuk tiga buku, namun tentunya tidak mengesampingkan kualitas bacaan. “Soal genre [buku], saya melihatnya sejauh ini yang paling laku ada beberapa, seperti buku-buku agama, novel islami, novel teenlit, dan juga buku filsafat,” pungkas Onggi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya