SOLOPOS.COM - Nada Salsabila Ma'mun, 13, siswi kelas VIII SMP IT Abu Bakar saat menunjukan kreasi kaligrafinya kepada pengunjung Pameran Pendidikan di Taman Pintar, Sabtu (16/9/2017).? (Harian Jogja/ Ujang Hasanudin)

Pameran pendidikan yang digelar selama lima hari di Taman Pintar menjadi ajang promosi sekolah swasta

Harianjogja.com, JOGJA -Pameran pendidikan yang digelar selama lima hari di Taman Pintar menjadi ajang promosi sekolah swasta. Dari 41 sekolah yang membuka stand dalam pameran sebagian besar adalah sekolah swasta baik tingkat taman kanak-kanan (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pameran pendidikan ini jadi nilai promosi bagi sekolah swasta. Kami sengaja memberi ruang untuk sekolah swasta,” kata Kepala Seksi Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Kota Jogja, Wisnu Sanjaya, sekaligus penanggung jawab pameran pendidikan, saat penutupan pameran, Sabtu (16/9/2017).

Pameran pendidikan yang digelar Dinas Pendidikan dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Pintar ini digelar sejak Selasa lalu. Wisnu mengaku pameran pendidikan kali ini lebih meriah dibanding pameran tahun-tahun sebelumnya. Meski belum mencatat angka pasti kunjungan, namun dari pantauannya setiap hari pameran, angka kunjungan mencapai ribuan orang.

Selain antusia pengunjung yang ramai, Wisnu melanjutkan, stand yang ditampilkan dari masing-masing sekolah juga bervariasi. “Jadi makin menarik bagi pengunjung,” kata dia.

Bahkan diakuinya, setelah pameran berjalan dua hari, banyak sekolah yang ingin ikut terlibat mendirikan stand. Namun karena keterbatasan ruang di Taman Pintar sehingga sekolah yang belum mendapat giliran pameran pindidikan tahun ini diarahkan untuk mendaftar di tahun depan.

Pameran pendidikan merupakan agenda tahunan Dinas Pendidikan Kota Jogja yang sudah keempat kalinya digelar. Pameran tersebut menampilkan semua potensi yang dimiliki sekolah, baik siswa mau pun guru, bahkan komite sekolah diberi ruang untuk memamerkan karyanya.

Wisnu berujar, banyak potensi yang dimiliki sekolah belum diketahui oleh sekolah lain. “Dengan adanya pameran ini potensi sekolah dapat dikenal banyak orang, dan dapat menginspirasi siswa-siswa lainnya untuk berkreasi,” ucap Wisnu.

Salah satu stand milik SMP IT Abu Bakar menampilkan seni kaligrafi. Selain menampilan sejumlah karya kaligrafi, para siswa juga mendomokan cara membuat kaligrafi kepada pengunjung yang datang. “Banyak yang bertanya-tanya soal tehnik Kaligrafi,” ucap Octha Farizza, Guru SMP IT Abu Bakar.

Ia mengatakan seni kaligrafi di sekolahnya merupakan bagian dari mata pelajaran seni budaya di sekolahnya. Sejauh ini, Octha mengaku siswa siswinya sering ikut perlombaan tingkat kota mau pun nasional. Namun dalam pameran pendidikan baru pertama kali digelar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya