SOLOPOS.COM - Candi Borobudur (Ilustrasi/Wikipedia)

Pameran magelang ini diselenggarakan di Candi Borobudur.

Harianjogja.com, MAGELANG—Sekali lagi Indonesia menjadi destinasi pertunjukkan acara yang bertaraf internasional. Beraneka keragaman dan keindahan budaya menjadi salah satu faktor yang mendorong masyarakat mancanegara untuk melaksanakan sebuah acara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kali ini Taman Wisata Candi Borobudur yang menjadi tempat digelarnya event bertaraf internasional tersebut. Pemerintah Jerman bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB) dan Unesco menggelar Pameran Kebudayaan Dunia di Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 12 Oktober-1 November 2015.

Pameran ini menyuguhkan beragam informasi tentang konservasi cagar budaya di berbagai negara di dunia. Setidaknya 13 proyek pelestarian kebudayaan dunia bisa disaksikan pengunjung sebelum masuk ke areal TWCB, di antaranya tentang restorasi Candi Borobudur di Indonesia, pelestarian naskah tulisan tangan kuno di Timbuktu, Mali, restorasi bazar kuno Erbil di Irak, lalu restorasi cagar budaya di Mali, Maroko, Brazil, Mongolia, Myanmar, Afrika hingga Palestina.

Jorg Kinnen, Kepala Kebudayaan dan Bagian Informasi Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, saat pembukaan peresmian pameran tersebut menjelaskan bahwa pameran ini digelar sebagai bagian dari program pelestarian kebudayaan dari Pemerintah Jerman. Pada prinsipnya pameran tersebut bertujuan memperlihatkan proyek-proyek yang berupaya melestarikan aset-aset kebudayaan dan bersejarah di seluruh dunia sekaligus menyoroti pelestarian warisan budaya Jerman di luar negeri.

“Pameran ini untuk memberikan gambaran warisan budaya yang tersebar di seluruh dunia agar dilindungi dan dilestarikan secara bersama-sama,” ucap Kinnen.

Tidak hanya pameran, dalam kurun waktu tiga tahun belakangan Jerman juga pernah memprakasai beberapa proyek dengan menggelontorkan dana bantuan sejumlah lebih dari 500.000 euro atau lebih dari Rp7,5 miliar. Salah satunya proyek Unesco untuk melestarikan batu candi, yang pada 2011 mencanangkan sebuah proyek bekerjasama dengan Borobudur Conservation Office serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia setelah letusan gunung Merapi yang terletak tidak jauh dari lokasi candi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya