SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bersama Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, melihat karya fotografi pada Pameran Foto 44 Tahun Perjalanan Sang Akar Dalam Bingkai Fotografi di Pendapa Pucangsawit, Jebres, Solo, Rabu (10/11/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Empat dekade bukanlah waktu yang singkat bagi seorang tokoh untuk melayani masyarakat seperti yang dilakukan FX Hadi Rudyatmo alias Rudy.

Semuanya terangkum lewat 44 bingkai foto tentang berbagai aktivitas eks Wali Kota Solo itu yang dipajang di Pendapa Pucangsawit, Jebres, Solo, Rabu (10/11/2021).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di antaranya puluhan foto itu, tak sedikit yang memiliki kesan mendalam di hati Ketua DPC PDIP Solo itu. Kepada wartawan di sela-sela pembukaan pameran foto 44 tahun perjalanan karier politiknya tersebut, Rabu, Rudy menceritakan momen-momen paling berkesan selama menjadi pejabat publik.

“Pas saya lagi atur pambagyo di rumah besan saya, dapat kabar Pasar Klewer kobong. Saya langsung lari ke Pasar Klewer,” kenang Rudy.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Gibran Bolehkan SDN Nusukan Barat No 113 Solo Tetap Gelar PTM, Tapi…

“Sebenarnya saya sakit hati. Saya dituduh membakar pasar. Tapi ya wis ora apa-apa, saya difitnah ya wis, itung-itung menghilangkan dosa saya pas nakal. Wis dipupus ngono wae,” tambahnya.

Cerita totalitas Rudy sebagai Wali Kota Solo tersebut didokumentasikan salah satu fotografer, Mulyadi, dengan judul “Kebakaran Pasar Klewer”. Rudy terlihat masih mengenakan beskap lengkap berdiri di samping mobil pemadam kebakaran.

Wajahnya tampak panik di antara kobaran api yang kian meninggi. Dokumentasi pada 2014 tersebut mendapat pujian Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Gibran yang hadir saat pembukaan pameran foto itu mengaku hormat dan belajar banyak dari kerja keras dan dedikasi Rudy pada Kota Solo.

Sesuai konsep pameran yakni Sang Akar, Rudy tetap membumi dan terus berkontribusi bagi warga meski telah purnatugas. “Pameran foto ini saya banyak belajar dari perjalanan, perjuangan. Meniti karier dari Konimex, sampai jadi Wali Kota Solo dua kali. Kita bisa lihat lah, momen-momen yang bisa diabadikan tadi,” terang Gibran, Rabu.

Baca Juga: Garda Relawan Indonesia Semesta Soloraya Deklarasi Ganjar Capres 2024

Membopong Nenek-Nenek

Gibran mencontohkan saat Rudy membopong simbah yang sakit, meninjau Pasar Klewer saat kebakaran. Menurut Gibran itu adalah momen yang luar biasa sekali. “Di Pasar Klewer masih pakai beskap,” ujarnya.

Rudy menyebut dua momen lagi yang menurutnya cukup membekas di hati. Pertama saat ia membopong nenek-nenek terjatuh dari sepeda motor serta ketika menyopiri mobil Esemka mengantarkan Presiden Joko Widodo maju jadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam.

Foto tentang semangatnya menolong nenek-nenek tersebut, kata Rudy, mengandung makna dalam. Ia berpesan agar anak muda selalu menghormati orang tua, salah satunya dengan sigap menolong mereka jika membutuhkan bantuan.

Baca Juga: Catatan Banjir Bandang Bengawan Solo, Waspada Lur!

Total ada 44 dokumentasi perjalanan karier Rudy yang dipajang dalam pameran 44 Tahun Perjalanan Sang Akar di Pendapa Pucangsawit, Jebres. Semuanya merupakan kiriman para fotografer Solo yang kemudian diseleksi oleh tim panitia. Pameran digelar hingga Jumat (12/11/2021) mendatang.

Rudy menjelaskan sang akar merupakan filosofi hidup yang ia pegang selama ini. Baginya, hidup haruslah seperti akar, yang mencari air menembus tanah dan bebatuan. Demi bisa menghidupi pohon agar tumbuh subur dan besar.

“Kalau pohon besar dan bagus, dapat pujian, akar tetap di bawah. Maksudnya, ketika hidup menderita, kita enggak boleh menyerah,” terang Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya