SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Solopos.com, WASHINGTON — Seorang anggota kongres Amerika Serikat (AS( dihujani kritik setelah mengunggah foto perayaan Natal bersama keluarganya dengan membawa senapan serbu. Ironisnya hal itu dilakukan hanya selang beberapa hari setelah kasus penembakan mematikan di sebuah sekolah SMA Michigan.

Dilansir suara.com, Selasa (7/12/2021), politikus Partai Republik yang mewakili negara bagian Kentucky, Thomas Massie, mencuit foto tersebut dengan keterangan gambar yang memicu kontroversi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Selamat Natal! Tambahan. Santa, harap bawakan peluru,” demikian keterangan gambar tersebut.

Ungguhan itu lantas dikecam oleh banyak kalangan termasuk keluarga korban kekerasan senjata api, bahkan politikus dari Partai Demokrat dan Republik.

Baca Juga: Pengin Usir Ular, Pria Amerika Ini Malah Bakar Rumah Sendiri

Foto itu diunggah beberapa hari setelah insiden penembakan sebuah sekolah di Michigan yang menyebabkan empat remaja meninggal dunia dan tujuh orang lainnya cedera. Insiden ini terjadi setelah seorang siswa berusia 15 tahun diduga mengamuk menggunakan pistol ayahnya.

Orang tua tersangka telah ditahan dengan tuduhan pembunuhan tidak direncanakan karena gagal memperhatikan banyak tanda bahaya sebelum peristiwa terjadi. Mereka mengaku tidak bersalah.

Ini merupakan tragedi terbaru dari rangkaian kasus kekerasan senjata api di AS yang memicu perdebatan sengit mengenai aturan dan hak-hak penggunaan senjata api. Keluarga korban senjata api di sekolah dari kasus sebelumnya juga ikut berkomentar menentang unggahan anggota parlemen tersebut.

Fred Guttenberg adalah ayah Jamie, pelajar yang meninggal dalam insiden penembakan di sekolah menengah atas Parkland di Flordia pada 2018 – salah satu serangan terburuk di AS yang pernah terjadi. Dia mengunggah foto Jamie, dan juga sebuah foto batu nisannya di bawah unggahan anggota DPR, Thomas Massie.

Baca Juga: Pelaku Penembakan 4 Siswa di SMA Oxford AS Diduga Korban Bullying

Polemik UU Kepemilikan Senjata Api

Manuel Oliver orang tua dari Jaoquin yang juga meninggal dalam serangan di Parkland, mengatakan kepada BBC bahwa cuitan tersebut merupakan “rasa terburuk yang pernah ada”.

Sejumlah tokoh dari Partai Republik juga mengecam unggahan tersebut. Adam Kinzinger, seorang anggota parlemen Republik dari Illionis, mengejek Massie karena memamerkan adegan “pemujaan senjata” di dalam postingannya.

Anthony Scaramucci, yang pernah menjadi direktur komunikasi mantan Presiden Donald Trump, mencuit bahwa dia akan mendanai setiap kandidat yang berpotensi melawan Massie pada pemilu legislatif tahun depan.

Terlepas dari kritik tersebut, sejumlah nama besar di lingkaran kelompok konservatif AS membela Massie. Wakil dari Colorado sekaligus aktivis hak penggunaan senjata api, Lauren Boebert mencuit: “Itu adalah jenis kartu Natal saya”.

Baca Juga: PHK Massal via Zoom, CEO di Amerika Serikat Ini Tuai Kecaman Netizen

Massie kali pertama terpilih menjadi anggota Kongres dari Kentucky pada 2012, dan dia terkait erat dengan sayap liberal Partai Republik.

Dia adalah pendukung gigih Amandemen Kedua Konstitusi – yaitu hak untuk memiliki senjata api – dan secara keras menentang usulan pengendalian penggunaan senjata api, dengan mengatakan bahwa hal ini tidak akan menghentikan serangan di sekolah.

Pada April lalu, dia memperkenalkan rancangan undang undang terkait perubahan batas usia minimum untuk bisa membeli pistol, dari 21 tahun menjadi 18 tahun.

Menurut data dari Gun Violence Archive pada 2020, kasus kekerasan senjata api telah menelan korban jiwa hampir 20.000 warga AS atau lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, setidaknya dalam dua dekade terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya