SOLOPOS.COM - Asisten I Setda Sragen, Joko Suratno, menyerahkan paket sembako secara simbolis dalam pasar murah untuk pengendalian dampak inflasi di Balai Desa Bonagung, Tanon, Sragen, Selasa (6/12/2022). (Istimewa/Pemerintah Kecamatan Tanon)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen kembali menggelar pasar murah. Kali ini di Balai Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Selasa (6/12/2022).

Di pasar murah ini paket sembako senilai Rp150.000 dijual hanya Rp10.000. Setiap paket berisi beras 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 2 liter, dan mi instan 4 bungkus. Diskumindag Sragen menyediakan 361 paket. Namun tidak semua orang bisa menebus paket sembako murah tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Kesra Kecamatan Tanon, Heru Sri Prihatina, menjelaskan paket sembako itu hanya untuk warga tiga desa, yakni Bonagung (175 orang), Gading (53 orang), dan Karangtalun (133 orang).

“Kriteria penerimanya masuk DTKS [data terpadu kesejahteraan sosial] dengan membawa fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Bagi warga yang tidak masuk dalam DTKS boleh mendapat jatah ikut pasar murah dengan syarat membawa fotokopi KTP dan KK serta SKTM [surat keterangan tidak mampu] dari kepala desa. Nilai sembakonya Rp150.000 per paket dan ditebus dengan Rp10.000 per paket,” ujarnya.

Baca Juga: Sudah Dua Pekan Harga Telur di Sragen Naik Rp4.000/Kg

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sragen, Finuril Hidayati, menerangkan penerima sembako itu adalah warga miskin yang belum menerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM, program keluarga harapan (PKH), dan bantuan pangan non tunai (BPNT).

“Kalau di desa sudah tidak ada warga miskin yang masuk dalam DTKS, berarti desa bisa mengajukan usulan warga miskin dengan mengetahui kecamatan,” katanya.

Kepala Desa Bonagung, Suwarno, mengatakan jumlah warganya yang masuk dalam DTKS sebanyak 400-an orang tetapi yang ikut di pasar murah hanya 175 orang. “Yang menentukan data penerimanya dari Pemkab Sragen. Desa tinggal menerima by name dan by address kemudian membagikan. Kemarin ada bantuan kompensasi BBM itu sering kali RT dan perangkat desa yang menjadi sasaran protes warga. Padahal RT dan perangkat desa itu tidak tahu apa-apa karena datanya ada di pemerintah pusat,” jelasnya.

Baca Juga: Beli Rp10.000 Dapat 1 Paket Sembako di Pasar Murah Sragen

Salah seorang penerima paket sembako murah, Ngatimin, mengaku tidak perlu menebus dengan uang Rp10.000, tetapi tinggal mengambil gratis. Warga Karangtalun ini mengatakan tidak semua warga dapat bantuan sembako ini. “Satu RT itu hanya 4-5 orang,” katanya.

Heru menyebut jika ada warga miskin yang mendapatkan paket sembako gratis, itu karena hanya ada kebijakan instansi tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya