SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SURABAYA</strong> — Pembangunan <a title="Jembatan Lamongan-Tuban Runtuh, Pemprov Jatim Siapkan Besi dan Baja" href="http://news.solopos.com/read/20180418/496/911148/jembatan-lamongan-tuban-runtuh-pemprov-jatim-siapkan-besi-dan-baja">Jembatan Widang di Kabupaten Tuban</a> yang menghubungkan dengan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim), yang runtuh pada Selasa (17/4/2018) ditargetkan selesai 15 hari sebelum atau H-15 Lebaran 2018.</p><p>"Dari laporan yang saya terima, prinsip dasarnya yang ambrol itu dibangun 10 hari sebelum Lebaran, tapi saya minta 15 hari," ujar&nbsp;Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (21/4/2018).</p><p>Dia menerangkan jika tetap ditargetkan 10 hari sebelum Lebaran maka risikonya masih sangat tinggi dan dikhawatirkan menganggu arus mudik dalam rangka Idulfitri 1439 Hijriyah.</p><p>"Belum lagi kalau molor atau tertunda penyelesaian pembangunannya. Ini harus benar-benar dipikirkan dan cermat," ucap <a href="http://news.solopos.com/read/20180417/496/910900/jembatan-lamongan-tuban-ambrol-sejumlah-kendaraan-terjun-ke-sungai">Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim.</a></p><p>Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga memastikan telah meminta tim terkait, khususnya BBPJN VIII untuk mengecek dan melakukan presentasi yang dilakukannya bisa selesai sesuai rencana.</p><p>"Saya suruh mengecek dan presentasi, permasalahnya apa kok pengerjaannya memakan waktu hingga H-10. Tapi, tetap saya minta 15 hari sebelum Lebaran," kata Gubernur yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Februari 2019 tersebut.</p><p>Pakde Karwo beberapa waktu lalu juga tak menginginkan distribusi barang di wilayahnya terganggu akibat jembatan yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan tersebut ambrol. Efek yang akan berimbas jika jalur distribusi terganggu, kata dia, yakni kenaikan harga karena tambahan biaya yang keluar akibat jalur yang dilewati setiap harinya terputus.</p><p>Diberitakan, ambrolnya Jembatan Widang mengakibatkan tiga truk serta satu unit sepeda motor tercebur ke dalam Bengawan Solo.Seorang pengemudi truk atas nama Muklisin, 48, asal Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Gresik, ditemukan meninggal dunia, dan seorang pengemudi truk lagi atas nama Samsul Arif, 52, asal Trowulan, Mojokerto, selamat tetapi menderita luka-luka akibat truknya masuk ke Bengawan Solo.</p><p>Korban lainnya yaitu Afifudin, 20, warga Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Lamongan, dan Ubaidillah Maksum, <a title="Jembatan Widang Lamongan-Tuban Ambrol Diduga karena Kelebihan Beban" href="http://news.solopos.com/read/20180417/496/911026/jembatan-widang-lamongan-tuban-ambrol-diduga-karena-kelebihan-beban">asal Desa Rembes, Tuban, yang juga ikut tercebur bersama sepeda motornya ditemukan selamat.</a></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya