SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi saat puasa (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Selama vaksinasi Covid-19 di bulan puasa Ramadan ini, pakar patologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, memberikan pesan.

Dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Minggu (11/4/2021), mengimbau umat muslim saat divaksinasi di Ramadan agar diniatkan ibadah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Vaksinasi ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menangani COVID-19, saya mengajak masyarakat semua agar vaksinasi ini diniatkan dengan baik semoga mendapat berkah dari Allah SWT, sehingga akhirnya membantu mengatasi pandemi," terang dia.

Baca Juga: Kiper Utama Persiraja Banda Aceh Kirim Sinyal ke Persis Solo

Secara prinsip masyarakat tidak perlu ragu vaksinasi Covid-19 di siang hari saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

"Yang terpenting kita harus yakin bahwa kondisi kita harus fit. Kalau nanti saat puasa sudah waktunya mendapat vaksinasi, istirahat yang cukup dan jangan
lupa sahur," imbau Tonang.

Baca Juga: Makamkan 1.010 Jenazah Dengan Protokol Covid-19, Tim Kubur Cepat Klaten Ogah Terima Bayaran

Tidak hanya bagi masyarakat yang sehat, bagi masyarakat yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) juga masih bisa melakukan vaksinasi Covid-19 saat puasa.

“Bagi yang memiliki komorbid seperti diabetes, sebetulnya sebelum ada vaksinasi sudah ada petunjuk bagaimana menjalankan puasa sebagai seorang pasien diabetes. Petunjuk itu yang harus dijalani, prinsipnya tidak perlu takut untuk divaksinasi, kalau ragu berkonsultasilah dengan dokter saat tiba waktunya divaksinasi," kata dia.

Baca Juga: West Brom Bekuk Southampton 3 Gol Tanpa Balas

Menurut Tonang, asal proses skrinning yang dilakukan petugas lolos, lansia yang menjalani vaksinasi saat puasa aman dilakukan.

Protokol Kesehatan Saat Puasa

Bukan hanya soal vaksinasi, pada kesempatan itu pula Tonang mengingkatkan disiplin protokol kesehatan saat beraktivitas di bulan puasa Ramadan.

"Kita bisa berangkat ke masjid dengan penuh kehati-hatian. Menurut saya ada dua kunci utama menerapkan protokol kesehatan di dalam masjid, yakni disiplin dalam mengenakan masker dan mencuci tangan. Dua protokol kesehatan ini apabila dijalankan sambil berusaha semaksimal mungkin dalam menjaga jarak, manfaatnya sangat besar, beber dia.

Baca Juga: Reorganisasi, Pdt Wahyu Nirmala Terpilih Jadi Ketua FKUB Kebersamaan Klaten 2020-2025

Kemudian soal mudik, menurut Tonang, meski larangan mudik sudah diterapkan, pemerintah harus menjaga ketat pintu-pintu keluar masuk wilayah.

"Saya duga tahun ini di lapangan nanti lebih berat tantangannya untuk melarang orang mudik lebaran, saran saya adalah pemerintah harus mengatur dengan ketat pintu-pintu keluar masuk wilayah. Kita mendorong juga vaksinasi lansia untuk memproteksi orang tua kita di kampung halaman apabila
dikunjungi anaknya, sudah terproteksi vaksin Covid-19," tukas dia.

Baca Juga:  Vaksinasi untuk Lansia Semakin Gampang, Enggak Usah Ragu Lagi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya