SOLOPOS.COM - Jateng di Rumah Saja. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO – Dokter sekaligus akademisi dari UNS Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD, menilai gerakan Jateng di Rumah Saja yang dilakukan selama dua hari tidak cukup efektif memutus rantai penularan Covid-19.

Dia menilai tidak ada jaminan terhadap penurunan kasus Covid-19 meski pada dua hari ini, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021), semua orang di Jawa Tengah tidak keluar rumah. Menurutnya, gerakan ini hanya sebagai shock therapy agar masyarakat kembali menerapkan protokol kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Dua hari itu mungkin shock therapy saja. Dulu saat Wali Kota Solo menyatakan KLB (kejadian luar biasa), kota jadi sepi, tapi sekarang dilakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) tapi sama seperti hari-hari biasa," ujar dokter spesialis Patologi Klinik itu seperti dilansir Detik.com, Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Hari Pertama Jateng di Rumah Saja: Belasan Orang Langgar Prokes di Solo Kena Sanksi

Tonang menilai dua hari membatasi mobilitas masyarakat efeknya tidak signifikan mengurangi penularan Covid-19.

“Kalau hanya dua hari tidak akan cukup. Secara teori itu 2x14 hari, bahkan 3x14 hari. Tetapi itu sangat berat dilakukan,” imbuh dia.

Jika nantinya ada penurunan kasus Covid-19 setelah gerakan Jateng di Rumah Saja dilakukan, dr Tonang menilai pasti ada penyebab lain. Dia menilai hal paling krusial yang perlu dilakukan masyarakat adalah memakai masker dan rajin mencuci tangan.

"Yang paling krusial itu memakai masker dan mencuci tangan. Kalau menjaga jarak atau menghindari kerumunan kadang memang kondisinya tidak memungkinkan, tapi tidak ada alasan masyarakat untuk tidak cuci tangan dan tidak memakai masker. Tapi kenyataannya masih sulit ditegakkan," kata dia.

Baca juga: Cinta Suprapto & Sri Si Peri Penunggu Waduk Lalung Karanganyar

Apresiasi

Meski demikian dia sangat mengapresiasi usaha Gubernur Ganjar Pranowo menginisiasi gerakan Jateng di Rumah Saja. Dia pun berharap masyarakat sadar dengan pentingnya protokol kesehatan guna memutus rantai penularan virus.

"Pada dasarnya kita menghargai semangat Pak Gubernur. Dan saya yakin beliau paham bahwa dua hari itu tidak akan berpengaruh signifikan. Makanya gerakan dua hari ini harus dilanjutkan dengan penegakan protokol kesehatan yang ketat," pungkasnya.

Baca juga: Batal Nikah dengan Adit Jayusman, Ayu Ting Ting: Mungkin Belum Jodoh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya