SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA -- Bukan lockdown, pandemi virus corona di Indonesia bisa selesai dalam waktu satu bulan dengan cara masayarakat harus kompak mencuci tangan dan mengenakan masker.

Hal tersebut diungkap oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono. Dia mengatakan dua langkah tersebut mampu membuat corona di Indonesia betul-betul selesai dalam sebulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aturan PSBB Jakarta, Anies Ingin Ojol Boleh Angkut Penumpang

"Pasti sebulan lagi juga sudah selesai kalau Indonesia melakukan langkah ini secara kolektif. Maka selesai outbreak ini," ujar Wiko kepada Detik.com, Rabu (8/4/2020).

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) ini menyebut penularan virus corona 80 persen dari tangan manusia. Maka dari itu, rajin mencuci tangan merupakan hal yang wajib dilakukan ketika pandemi corona.

Jangan Sembarangan! Ini Cara Tepat Pakai Masker Tangkal Virus Corona

"Dua puluh persen penularan virus corona adalah melalui droplet [cairan di hidung dan mulut]. 80 persen penularan virus corona melalui tangan manusia. Jadi kalau dua hal itu dibereskan [dengan masker dan cuci tangan menggunakan sabun], maka akan ada nol penularan," imbuhnya.

Dia optimis dengan menggunakan masker dan mencuci tangan, kasus corona di Indonesia tidak mengalami kenaikan alias selesai.

Update Corona Jateng 8 April 2020! Total 140 Kasus, 1 Dirawat di RS Kasih Ibu Solo

"Kalau mayoritas masyarakat Indonesia mempraktikkan cuci tangan secara sering dan mengenakan masker, maka apakah kasusnya akan naik? Ya tidak bisa niak, karena tidak akan ada jalan masuk penularan. Yang kena makin lama makin sedikit karena masyarakat berubah perilakunya secara konsisten," tukasnya.

Prediksi Masa Puncak

Salah pemodelan yang dilakukan Ikatan Alumni Departemen Matematika UI memprediksi virus corona akan selesai di Indonesia pada Mei-Juni 2020 dengan menerapkan skenario kebijakan tegas dan strategis.

Dalam pemodelan tersebut dilakukan tiga skenario lengkap dengan prediksinya, seperti yang telah diberitakan Solopos.com sebelumnya.

Disuruh Belajar Di Rumah, Puluhan Pelajar Ngawi Malah Konvoi Ke Karanganyar

Skenario pertama, jika tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurnaig interaksi sesama manusia. Dengan skenario ini, pandemi corona puncaknya terjadi pada 4 Juni 2020 dengan total kasus mencapai ratusan ribu. Wabah ini berakhir pada akhir Agustus - awal September.

Skenario kedua, jika kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi sesama manusia. Di mana masyarakat tidak disiplin melakukan physical distancing.

Tiba di Karanganyar, Bupati Minta Pemudik Isi Pendataan Online

Dengan skenario kedua ini, puncak wabah corona di Indonesia diprediksi terjadi 2 Mei 2020 dengan total kasus sebanyak 60.000 orang positif. Diprediksi dengan menerapkan skenario dua ini, pandemi berakhir akhir Juni - awal Juli 2020.

Skenario ketiga, jika diberlakukan kebijakan tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi sesama manusia dan masyarakat disiplin melakukan hal tersebut. Hasilnya, diprediksi pandemi corona puncaknya terjadi 16 April 2020 dengan kasus positif sebanyak 17.000 orang. Diprediksi, wabah Covid-19 berakhir pada Mei - awal Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya