Solopos.com, SOLO -- Pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus koordinator tim respons Covid-19 UGM, Riris Andono Ahmad, mengatakan penyemprotan disinfektan di jalan sebenarnya tak perlu dilakukan .
Penyemprotan disinfektan seharusnya dilakukan pada benda-benda yang digunakan oleh banyak orang dan bukan jalan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Cara Unik Aparat Kecamatan Trucuk Klaten Menangkal Corona: Rapat Sambil Berjemur
"Perlu disinfektan, tapi tidak sampai di jalan atau di tempat terbuka," ujar Riris sebagaimana diinformasikan pda laman resmi UGM, Ugm.ac.id, Selasa (31/3/2020).
Menurutnya, cara yang paling efektif untuk mencegah penularan atau persebaran virus corona adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), yakni mencuci tangan secara rutin.
Darurat Kesehatan Setelah Ratusan Kematian Pasien Corona, Yusril: Terlambat
"Sampai saat ini yang masih menjadi dasar untuk melakukan pencegahan adalah social distancing, kebersihan tangan, etiket batuk, dan jauhkan diri dari keramaian. Ini masih tetap berlaku sama, baik kemarin, sekarang, atau pun besok. Kalau itu bisa kita suarakan terus menerus maka masyarakat bisa di edukasi agar tidak lakukan berbagai macam hal," imbuh Riris.
Guru Besar ITS
Senada dengan UGM, Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Fredy Kurniawan mengatakan penyemprotan disinfektan di jalan tidak direkomendasikan. Pasalnya, kadar yang ada di dalam disinfektan akan berkurang.
29 Orang Dites RDT Karena Kontak Dengan Pasien Positif Covid-19 Klaten, Hasilnya?
"Sudah tidak efektif lagi, disemprot dengan konsentrasi berapa yang tersebar berapa, bakternya enggak mati. Bisa-bisa menjadi mutagen atau mutasi malah lebih tebal karena sudah sering dikasih itu [disinfektan]," beber Fredy kepada Detik.com, Senin (30/3/2020).
"Rata-rata di jalanan itu tidak direkomendasikan untuk antiseptik atau jaringan hidup," tambahnya.
Perempuan Hamil Pelaku Perjalanan Di Sragen Meninggal Pada Hari Ke-13 Karantina Mandiri
Bahkan, dengan adanya penyemprotan disinfektan di jalan mempunyai efek samping yakni residu yang merugikan masyarakat.
"Kalau di jalan kan bukan untuk orang sehingga disinfektan biasa yang digunakan. Tapi, sebetulnya enggak disarankan penyemprotan massal begitu. Efek sampingnya, residenya banyak yang perlu dipikirkan," tukasnya.