SOLOPOS.COM - Pakar Paru Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Reviono. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pakar Paru Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Reviono, mengatakan penyemprotan disinfektan langsung ke tubuh sangat berbahaya. Hal itu karena bahan yang terkandung dalam disinfektan merupakan partikel berbahaya bagi tubuh.

Seperti diketahui, adanya wabah virus corona membuat masyarakat rajin menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan mereka. Cairan disinfektan itu dianggap bisa membunuh virus corona yang menempel di benda mati.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Istana Tegaskan Tidak Ada Larangan Mudik Lebaran, Tapi....

Namun, tak jarang cairan disinfektan disemprotkan ke tubuh seseorang karena ditakutkan baju orang tersebut ada virus corona. Namun, penyemprotan cairan disinfektan ke tubuh itu ternyata berbahaya. Menurut dr. Reviono, partikel berbahaya dalam disinfektan akan membuat peradangan pada saluran pernapasan.

Jika terkena mata juga akan mengakibatkan iritasi. "Entah itu deterjen atau alkohol kalau tiap hari disemprot ke tubuh dan terhirup masuk ke saluran pernapasan akan ada akumulasi partikel berbahaya," ujarnya kepada wartawan di Fakultas Kedokteran (FK) UNS beberapa waktu lalu.

"Maka akan terjadi kerusakan, yang paling ringan yaitu bronkitis akut. Selain itu, bisa juga terjadi peradangan pneumonitis, jadi di alveoli ikut meradang atau terjadi kerusakan," jelas dia.

Mau Dapat Kartu Pra-Kerja dari Jokowi? Pendaftaran di Sini

Sehingga Dekan FK UNS ini menyarankan agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan disinfektan kepada tubuh. Sebaiknya, penyemprotan disinfektan dilakukan di tempat-tempat yang sekiranya menjadi terpat transit mikroorganisme berbahaya/virus. Tempat itu antara lain pegangan di tangga, eskalator, gagang/handle pintu, dan tempat-tempat lain yang sering disentuh manusia.

“Menurut saya lebih efektif dengan mengelap disinfektan ke permukaan benda yang sering disentuh. Seperti daun pintu, pegangan tangga, pegangan lift, pegangan kursi karena penularan lewat benda-benda tersebut relatif tinggi,” imbuhnya.

Cuci Tangan

Reviono menilai, penyemprotan disinfektan di jalan-jalan hanya efisien dilakukan di suatu daerah yang banyak di jumpai orang dengan pengawasan (ODP) Covid-19. Sedangkan langkah antisipasi dalam pencegahan persebaran virus corona adalah social distancing/physical distancing.

Heboh Kapolsek di Jakarta Gelar Resepsi Pernikahan Saat Wabah Corona

Selain itu, selalu mencuci tangan secara benar menggunakan sabun agar virus mati. Rutin ganti pakaian juga penting, apalagi setelah berpergian dari tempat yang disinyalir menjadi sumber infeksi. Reviono mengimbau masyarakat senantiasa menjaga kesehatan.

"Kalau orang itu sehat, pertahanan tubuh bisa melawan virus maka virus mati dengan sendirinya. Selama virus hidup akan berpindah dari orang satu ke orang lain. Maka perlunya jaga jarak serta hindari kerumunan yaitu untuk memutus penyebaran Covid-19. Minimal jarak satu meter supaya kalau ada virus tidak melompat [droplet], kalau sedang batuk pakai masker, hindari salaman dan anjuran dari pemerintah lainnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya