SOLOPOS.COM - Perempuan Iran mengenakan masker mulut dan hidung untuk mencegah tertular virus corona ketika berjalan di Grand Bazaar di Teheran, Iran (20/2/2020) . (Antara/Kantor Berita Asia Barat WANA)/Nazanin Tabatabaee via Editor Reuters)

Solopos.com, JAKARTA -- Wabah virus corona memicu kepanikan yang berujung perburuan masker besar-besaran dan kelangkaan. Dampaknya, harga masker melambung tinggi hingga lebih dari Rp8.000/lembar.

Begitu pentingkah fungsi sebuah masker untuk mencegah virus corona? Jawabannya ternyata tidak. Seperti disampaikan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, orang sehat justru tak perlu mengenakan masker. Hal itu juga disampaikan guru besar epidemiologi Universitas Iowa, Eli Perencevich, MD.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip Solopos.com dari Forbes, masyarakat tak perlu membeli dan menimbun masker bedah berlebihan. Bahkan bagi yang sudah memilikinya, tak perlu mengenakan masker tersebut saat berada di luar ruangan termasuk jika ada orang lain yang telah terinfeksi.

Inovatif! Pelajar Boyolali Bikin Batako dari Limbah Bulu Ayam

Hal itu, kata Perencevich, berlaku untuk masker jenis apapun baik masker bedah, masker N95, masker pernapasan dan lain-lain. Bahkan, kata Perencevich, tak hanya tidak perlu dikenakan, masker tersebut juga tak seharusnya dikenakan.

"Rata-rata orang sehat tidak perlu memiliki masker dan tidak perlu mengenakannya. Tidak ada bukti bahwa mengenakan masker bisa melindungi orang sehat. Mereka mengenakan masker tidak secara benar, dan bisa meningkatkan risiko infeksi karena orang menjadi lebih sering menyentuh wajah," kata Perencevich, seperti dilansir Forbes.com, Sabtu (29/2/2020) lalu.

Borong Masker, Warga Klaten Habis Rp3 Juta

Sebaliknya jika seseorang bisa menjaga tangannya tetap di belakang atau tidak menyentuh wajah, maka masker tidak diperlukan. Mirip penjelasan dari Terawan, Perencevich juga menyebut masker hanya digunakan saat sakit.

Mengapa?

Selama ini, orang tidak mendapatkan masker yang bisa mencegah virus masuk ke mulut atau hidung. Pasalnya, virus corona (Covid-19) menular lewat tetesan, melainkan udara. Masker bedah yang dijual di pasar dinilai tidak membantu. Ini karena masker-masker tersebut dirancang untuk mencegah tetesan cairan masuk ke hidung dan bukan untuk mencegah pemakainya terkena penyakit.

Warga Jebres Solo Dianiaya Temannya Saat Pesta Miras, Penyebabnya Karena Ejekan

"Anda hanya perlu masker saat sakit dan harus meninggalkan rumah. Jika Anda terkena flu atau merasa terkena Covid, itulah saatnya mengenakan masker untuk mencegah orang lain tertular. Di rumah, jika merasa sakit, Anda harus mengenakan masker untuk melindungi keluarga," lanjut sambung Perencevich.

Namun dalam situasi sedang merawat anggota keluarga yang menderita Covid-19 di rumah, Perencevich menyarankan kita juga mengenakan masker. Namun, orang yang terinfeksi harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga tidak menyarankan orang sehat mengenakan masker sehingga tak perlu ada aksi borong masker. Menurutnya, percuma orang sehat mengenakan masker.

Menkes Terawan: Percuma Pakai Masker Tapi Tangannya Pegang-Pegang

Menkes Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/3/2020), menyatakan dirinya tetap pada keputusan WHO bahwa hanya mereka yang sakit saja yang disarankan memakai masker.

“Yang sehat enggak usah, pakai. Percuma juga,” katanya merespons temuan 2 kasus virus corona di Indonesia.

Alasannya, kata Terawan, mereka yang sehat masih memiliki akses untuk melakukan kontak dengan tangannya. “Kalau yang sehat pakai [masker] juga percuma. Dia nanti pegang-pegang, tangannya, dan sebagainya. Tetap saja bisa kena,” katanya.

Rezim Jokowi Diprediksi Jatuh Juni Ini, Kenapa?

Maka ia, justru lebih menyarankan kepada mereka yang sehat untuk menjauhi orang yang sakit agar tidak tertular. Di samping itu juga menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya