SOLOPOS.COM - Masyarakat yang penasaran mengunjungi sumur yang mengeluarkan api yang bisa dibakar di Dusun Ngrawan, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar Jumat (15/2/2020). (Istimewa/Kades Krendowahono)

Solopos.com, KARANGANYAR – Sumber air aneh yang bisa dibakar ditemukan di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Keberadaan sumber air ini menyita perhatian publik lantaran diklaim bisa menyembuhkan alergi kulit.

Air yang bisa terbakar jika disulut api itu berada berasal dari sumur bor. Sumur bor itu berada di tanah milik Ketua RT 006/RW 001, Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Solikhin Hidayat. Sumur itu berada di pekarangan yang hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumah utama dan 2 meter dari bangunan penyimpanan kayu milik Sholikhin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Fenomena Air Bisa Dibakar di Karanganyar, DPRD: Jadikan Tempat Wisata Saja!

Mengandung Gas Metana

Pakar lingkungan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Pranoto, mengatakan fenomena sumber air yang bisa dibakar itu seperti gas alam di Mrapen, Grobogan. Bedanya, gas di Gondangrejo itu bercampur dengan air.

"Kalau di Mrapen itu gas dan airnya tidak keluar di satu titik. Itu pun airnya hanya rembesan. Kalau di Gondangrejo ini airnya keluar bersama gas, makanya bisa menyala kena api," kata Pranoto seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (23/3/2021).

Prof Pranoto menambahkan, gas yang keluar dari sumber air di Gondangrejo itu kemungkinan jenis metana atau biogas yang bisa dibakar.

"Menurut saya itu kemungkinan metana atau biogas. Kalau ada kandungan H2S atau hidrogen sulfida pasti bau menyengat seperti kentut," ujar dia.

Baca juga: Bak Stonehenge di Inggris, Ratusan Menhir Berjajar di Persawahan Matesih Karanganyar

Tidak Berbahaya

Dia menegaskan fenomena alam itu bukanlah sesuatu yang berbahaya. Dia meyakini air dan gas itu lama kelamaan akan berhenti mengalir.

"Memang kalau menembus sampai ke akuifer bisa memancur seperti itu. Tapi lama kelamaan pasti akan habis, seperti di Mrapen itu. Kecuali kalau dipasang pipa dan disambung pompa air," ujar dia.

Bukan hanya bisa disulut api, air dari sumur bor tersebut juga terasa asin. Namun Prof Pranoto yakin air tersebut bukan air laut.

"Air itu asin karena mengandung NaCl atau garam murni. Kalau air laut itu beda, ada kandungan logam Mg, Fe dan sebagainya," pungkas Pranoto.

Baca juga: Kampung Klatak Karangpandan, Sentra Kuliner Baru di Karanganyar

Viral

Diberitakan Solopos.com sebelumnya fenomena alam munculnya sumber air yang bisa dibakar itu viral di media sosial.  Akibatnya, kawasan tersebut saat ini menjadi wisata dadakan yang ramai dikunjungi oleh warga se-Soloraya setiap hari, kala itu.

Kepala Desa Krendowahono, Syarif Hidayat, mengatakan ternyata ada manfaat dari air tersebut. Dia bahkan sudah merasakan sendiri manfaat dari air itu. Dia mengaku air tersebut digunakan untuk menyembuhkan alergi kulit yang dialami anaknya dan terbukti sembuh.

Baca juga: Pesta Ciu di Siang Bolong, 6 Warga Jebres Solo Diciduk Polisi

Ramainya fenomena ini membuat kawasan tersebut didorong untuk menjadi tempat wisata. Namun, Syarif mengaku Pemdes Krendowahono masih terkendala pendanaan dan penelitian mendalam.

“Kalau kendala pasti di dana karena saat ini masih dalam kondisi Covid-19 dan pendanaannya terbatas. Kami juga masih mencoba untuk meneliti lebih lanjut tapi sampai saat ini belum muncul hasilnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya