SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas medis virus corona. (Reuters)

Solopos.com, SOLO -- Kasus infeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia diprediksi sudah muncul di Indonesia sejak Januari 2020 lalu, jauh sebelum laporan kasus pertama pada 2 Maret 2020. Prediksi itu sejalan dengan perkiraan sejumlah pihak, yang sayangnya saat itu pemerintah pusat justru sibuk membantahnya.

Hal itu diungkapkan oleh ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia atau FKM UI, Pandu Riono. Pada Januari lalu, dunia masih melihat penyebaran virus corona ini masih terpusat di Kota Wuhan, Hubei, China, dan masih sedikit yang dilaporkan di negara lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasien Corona Bohong, 7 Dokter dan Perawat RSPAW Salatiga Diisolasi

Salah satu faktor yang memperkuat analisis itu adalah adanya enam kota di Indonesia yang memiliki rute penerbangan langsung dari atau menuju Wuhan. Mobilitas melalui penerbangan langsung dari/ke Wuhan itu memperkuat risiko kasus penularan virus corona di Indonesia lebih awal atau sejak Januari 2020.

Keenam kota itu adalah Medan (Sumatra Utara), Batam (Kepulauan Riau), Jakarta, Denpasar (Bali), Manado (Sulawesi Utara), dan Makassar (Sulawesi Selatan). Pemerintah Indonesia baru mengeluarkan larangan terbang bagi maskapai Indonesia menjalani rute dari dan menuju Wuhan pada Jumat (24/1/2020).

Data Pasien Corona dari Dinkes Jateng Salah, Pemkab Jepara Dikritik

"Kalau kita lihat sebenarnya akhir Januari itu sudah ada di Indonesia. Tapi kan sering disangkal ada penularan lokal, selalu dibilang imported. Padahal di Indonesia ini, ada 6 kota yang memiliki penerbangan langsung ke Wuhan," kata Pandu melalui teleconference dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One, Selasa (14/4/2020) malam.

Faktor kedua yang memperkuat prediksi kasus virus corona di Indonesia muncul sejak Januari adalah data-data di luar pengumuman resmi pemerintah. Menurutnya, ada banyak kasus yang tidak dilaporkan sebagai positif terinfeksi corona, namun meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol pasien Covid-19.

Usul Tenaga Medis Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Dikritik, Ini Jawaban Ganjar

"Kalau melihat data-data yang dibacakan jubir [Achmad Yurianto] itu, data yang disampaikan kan dari 5 hari yang lalu. Pengumuman hari ini itu hasil konfirmasinya [dari kasus 5 hari sebelumnya]. Kalau kita lihat pemakaman berdasarkan protokol Covid-19, itu banyak sekali," jelas Pandu.

Januari-Februari

Kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia baru diumumkan oleh pemerintah pada 2 Maret 2020. Pemerintah menyebutkan kasus itu sebagai imported case, atau penularan dari orang asing yang disebut sebagai warga negara Jepang. Namun karena kasus corona diprediksi sudah ada sejak Januari, Pandu meyakini sudah terjadi penularan lokal di Indonesia pada Maret.

Proyeksi Kasus Covid-19 Indonesia: Berlipat Tiap 8 Hari, Mei Tembus 54.000

Seperti diketahui, hingga saat ini ada banyak pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien lain yang dimakamkan dengan prosedur jenazah Covid-19. Itu belum termasuk kasus-kasus pasien yang meninggal namun belum sempat dites sehingga dianggap bukan pasien Covid-19.

"Ini masalah besar kalau kita hanya mencermati laporan yang dibaca sehari-hari. Yang meninggal lebih banyak tapi tidak terdata karena keterbatasan lab. Disangkanya hanya Jakarta, padahal di daerah banyak. Tetapi sampel-sampel hanya dikirim ke Jakarta, ini terbatas," lanjutnya.

Pandemi Corona Global: Amerika Serikat Nomor 1, Indonesia Peringkat...

Berdasarkan dokumen COVID-19 Modelling Scenarios Indonesia terlihat sudah ada kasus suspect Covid-19 di Jakarta sejak akhir Januari 2020. Laporan itu disusun oleh Pandu Riono, Iwan Ariawan, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril, salah satunya berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Dalam grafik yang ditampilkan, tampak jumlah orang dalam pemantauan (ODP) pada 24 Februari mencapai puluhan orang. Pada saat yang sama sudah ada pasien yang dalam pengawasan. Grafik pertumbuhannya meningkat pesat memasuki Maret 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya