SOLOPOS.COM - Pegawai Kelurahan Cangakan mengenakan pakaian warok saat melayani warga yang datang ke Kantor Kelurahan Cangakan, Karanganyar, Kamis (7/11/2019). (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Untuk kali pertama pada Kamis (7/11/2019), para pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Karanganyar mengenakan baju adat warok/baju tani/hancinco/baju samin.

Baju serbahitam, ikat kepala, dan beralas kaki sandal membuat penampilan para PNS laki-laki itu menarik perhatian. Tak sedikit warga yang keheranan saat melihat mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti yang terlihat di Gedung Pengadilan Negeri (PN) Karanganyar. Sejumlah orang melempar tatapan bertanya-tanya saat beberapa orang mengenakan pakaian serbahitam lengkap dengan ikat kepala masuk ke halaman kantor PN Karanganyar.

PNS Karanganyar Wajib Pakai Baju Warok Tiap Kamis, Apa Maknanya?

Ekspedisi Mudik 2024

Kamis siang itu halaman PN dijaga polisi berseragam maupun pakaian sipil. Salah satu agenda sidang hari itu adalah sidang kasus perdata gugatan Bayan Duwet, Desa Brujul, Kecamatan Jaten, Agus Rinawati, terhadap Kepala Desa Brujul, Hibnu Subandriyo, Camat Jaten, Aji Pratama Heru Kristanto, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Desa dan Kelurahan Setda Karanganyar, Timotius Suryadi, dan Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Karenanya ada banyak PNS yang datang ke PN, salah satunya anggota staf Sub Bagian Kajian dan Bantuan Hukum Bagian Hukum Setda Karanganyar, Aditya Pratomo.

Lelaki itu mengaku sempat ditanyai petugas keamanan saat masuk ke PN. "Mau masuk itu ditanya-tanya. Dari mana, mau ngapain," kata dia sambil terkekeh saat berbincang dengan Solopos.com di kantin Pengadilan Negeri (PN) Karanganyar, Kamis siang.

Kades Lampar Boyolali Ditahan Polisi

Aditya menduga petugas keamanan hendak memastikan dirinya siapa karena mengenakan pakaian serbahitam. "Mungkin dikira mau demo atau dari perguruan silat. Enggak apa-apa, angger ora dikira belantik sapi," tutur dia sembari bercanda.

Pemilik Warung Makan Tenda Biru di kantin PN Karanganyar, Sri, juga mengaku kaget saat melihat sejumlah orang mengenakan pakaian serbahitam makan di kantin.

"Hla mas e [menyebut Aditya] kalau ke PN, istirahat di sini. Biasanya pakai baju putih-hitam, kalau enggak batik. Hla ini pakai baju serbahitam. Saya kira dari perguruan silat mana. Kok ngapain ke sini," ujar Sri sembari menahan tertawa.

Sri baru mengetahui Pemkab Karanganyar membuat aturan baru terkait pakaian dinas aparatur sipil negara (ASN) atau PNS setiap Kamis. ASN yang sebelumnya mengenakan batik tiap Kamis diganti pakaian warok/baju tani/hancinco/baju samin.

Pikap Tersambar KA Joglosemarkerto di Gemolong Sragen, Pengemudi Meninggal

Pakaian itu dikenakan ASN di lingkungan Pemkab Karanganyar termasuk pegawai kelurahan/desa dan guru. Kepala Lingkungan (Kaling) Cangakan Timur dan Barat, Kelurahan Cangakan, Soetarto, mengaku merasakan nostalgia saat mengenakannya.

Dia mengingat kenangan masa kecil saat bapaknya mengenakan pakaian itu untuk menghadiri acara penting, seperti hajatan. Sejumlah warga yang datang ke kelurahan mengurus surat-surat juga bertanya mengapa ia mengenakan itu.

Ada yang mengira hari itu ada karnaval. Ada pula yang bertanya apakah pakaian itu dipakai selama peringatan HUT Karanganyar.

"Kalau saya bangga karena ini pakaian tradisional. Bupati berupaya merawat tradisi, ngelingke. Orang dulu berpakaian begini," tutur dia saat berbincang dengan Solopos.com sembari melayani warga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya