SOLOPOS.COM - Dua dari tiga korban yang disekap, yaitu Budiyati dan Fransiska Oktaviani.(JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Dua dari tiga korban yang disekap, yaitu Budiyati dan Fransiska Oktaviani.(JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

SLEMAN—Kawanan perampok bersenjata api (Senpi) menyatroni Koperasi Simpan Pinjam KSP Sejahtera di Dusun Gampar RT05/RW03, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Selasa (18/12/2012). Ada tiga karyawan KSP disekap dan diancam cerulit dan senjata api (senpi).

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Uang dan perhiasan Rp70 juta di dalam brankas digasak. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, pelaku yang diketahui tiga orang tanpa penutup wajah langsung masuk ke dalam koperasi dengan berpura-pura sebagai nasabah kemudian menodongkan pistol.

Dua pelaku menodongkan pistol sementara satu pelaku lainnya mengalungkan cerulit. Tiga korban yang disekap yakni Budiyati, 49, warga Magelang, Jawa Tengah; Fransiska Oktaviani, 25, Wonosari Gunungkidul dan Wahyuningsih. Sampai kemarin sore mereka masih dimintai keterangan di Mapolsek Kalasan.

Budiyati seketika gelagapan saat melihat rampok yang langsung menodongkan pistol. Mulutnya makin kelu saat teman di sampingnya Siska (Fransiska Iktaviani) dikalungkan cerulit di lehernya. Kawanan perampok mengancam akan membunuh jika Budiyati berani berteriak. “Jangan ada yang teriak. Diam kamu,” kata Budiyati menirukan kata-kata perampok.

Tak lama Budiyati melihat Wahyuningsih yang sebelumnya berada di kamar juga dalam keadaan dilakban mulutnya. Perampok minta ditunjukan tempat uang. Akhirnya siswa memberikan kunci brankas yang berisi uang dan perhiasan seniali Rp70 juta.

Menurut Budiyati, tiga pelaku berciri-ciri tinggi tegap sekitar 171-173 sentimeter itu masuk tiga orang, berbicara dengan bahasa Indonesia. Sehari sebelumnya pelaku dengan kendaraan Avanza warna hitam juga sempat mendatangi KSP, berpura-pura sebagai nasabah dan menanyakan nama Eko serta menanyakan jumlah karyawan berikut pimpinan.

Tak ada yang mengetahui kejadian tersebut, tetangga sekitar pun tidak mendengar ada suara berisik di kantor KSP karena suasana saat kejadian, hujan deras. “Kami tidak dengar apa-apa saat kejadian karena kebetulan hujan deras,” kata Slamet, 53, warga yang rumahnya tepat di samping KSP.

Slamet juga mengaku sebelum hujan, sempat melihat mobil Avanza hitam mondar-mandir tiga kali depan rumahnya. Warga berdatangan saat karyawan keluar berhamburan hujan-hujan dan teriak minta tolong. Namun, perampok sudah pergi meninggalkan lokasi. Tak lama kepolisian tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.

Siska mengaku tak berani berteriak karena pistol dan celurit dikepalanya bahkan sempat dipukul pistol saat perampok minta ditunjukan brankas. “Saya berani melepas ikatan lakban setelah perampok pada pergi,” tutur Siska.
Kasubdit I Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY yang ikut olah TKP mengaku belum bisa menjelskan banyak soal kejadian tersebut. Peristiwa perampokan bersenjata api itu masih dalam penyelidikan kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya