SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Setiap orang punya gaya sendiri dalam berolahraga, khususnya lari dan joging. Beberapa orang mengenakan jaket parasut agar lebih berkeringat saat olahraga. Namun, siapa sangka kebiasaan ini justru berakibat fatal?

Kebanyakan orang mengenakan jaket parasut agar lebih banyak lemak yang terbakar saat olahraga. Mereka biasanya memilih berlari atau joging memakai jaket parasut dengan harapan berat badan turun karena keringat mengucur deras. Kucuran keringat dipahami sebagai bentuk lunturnya lemak di tubuh. Namun, tahukah Anda jika anggapan itu sebenarnya salah kaprah?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selama berlari, tubuh memang menggunakan cadangan lemak sebagai tenaga. Efeknya, panas tubuh meningkat dan keringat pun mengucur deras. Namun, seperti dikutip dari Live Strong, Rabu (4/9/2019), banyaknya keringat yang keluar tidak sama dengan jumlah lemak yang luntur.

Saat berlari, tubuh mengeluarkan cairan agar tekanan dan volume darah terjaga. Peredaran nutrisi ke organ tubuh pun merata. Hasilnya, tubuh akan menyerap cairan lebih cepat setelah minum air saat melepas dahaga sehabis olahraga, seperti lari dan joging. Jadi, berat badan sebenarnya hanya berkurang sementara.

Jaket parasut yang dikenakan saat berlari memang meningkatkan pengeluaran cairan tubuh melalui keringat. Itulah sebabnya tubuh terasa lebih ringan setelah olahraga mengenakan jaket parasut. Hal itu membuat orang berpikir berat badannya turun. Nyatanya, tubuh mereka hanya kehilangan cairan dalam jumlah begitu banyak.

Kehilangan cairan tubuh yang tidak terkendali menimbulkan bahaya. Keringat yang keluar harus menguap agar ketersediaan cairan tubuh terkendali. Namun, jaket parasut malah menghalangi penguapan keringat. Akibatnya, panas tubuh naik dan memicu strok.

Kehilangan cairan tubuh dalam jumlah banyak menimbulkan dehidrasi. Hal ini menyebabkan volume darah tidak stabil. Akibatnya, jantung dan otak tidak mendapatkan cukup aliran oksigen. Dikutip dari American Heart Association, bila jumlah cairan tubuh tidak dikontrol, kemungkinan penyakit strok dan serangan jantung pun meningkat.

Perlu diketahui, kunci menurunkan berat badan secara permanen adalah membakar kalori yang dikonsumsi sebelum berlari maupun joging. Menambah jam olahraga dengan mengenakan pakaian yang tepat dan mengontrol kalori yang masuk ke tubuh menjadi tip jitu diet. (Enggar Thia Cahyani/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya