SOLOPOS.COM - Tak sedikit kaum Hawa pakai ikat rambut sebagai gelang (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO--Tak sedikit kaum Hawa pakai ikat rambut sebagai gelang di pergelangan tangan. Hal ini sepertinya tengah menjadi tren fesyen akhir-akhir ini.

Namun sejumlah kaum Hawa memiliki alasan tersendiri mengapa mereka pakai ikat rambut sebagai gelang, bukan sekadar mengikuti tren yang ada saat ini. Hal ini seperti diungkapkan Anggraeni, 25.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Saya pakai ikat rambut sebagai gelang supaya gampang aja. Jadi saat mau mengikat rambut, saya enggak perlu mengaduk-aduk isi tas hanya untuk mencari ikat rambut," paparnya, Senin (29/3/2021).

Pernahkah terpikir bahwa kebiasaan pakai ikat rambut sebagai gelang ini aman atau enggak untuk kesehatan? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Baca Juga: Hindari Makan Makanan Ini Saat Perut Kosong

Rumornya, memakai ikat rambut yang terlalu ketat dapat memperburuk carpal tunner syndrome atau menyebabkan infeksi parah. Jadi apakah kebiasaan pakai ikat rambut sebagai gelang ini perlu dipertimbangkan lagi?

Melansir laman Huffpost,  ahli dermatologi Dhaval Bhanusali dari Hudson Dermatology & Laser Surgery di New York City mengatakan bahwa iritasi juga bisa terjadi ketika punya alergi terhadap bahan-bahan tertentu pada ikat rambut.

"Bisa dikatakan, penggunaan ikat rambut yang terlalu kencang dapat mengganggu peredaran darah dan memungkinkan timbulnya cedera. Secara umum, tidak ada manusia yang ingin mengurangi aliran darah ke tubuh, terutama untuk jangka waktu lama," kata Bhanusali seperti mengutip laman Liputan6.com, Senin (29/3/2021).

Ahli saraf dari NY Neurology Medice di New York City, Hua Skeikh,  mengatakan bahwa mengenakan benda apa pun yang ketat di sekitar pergelangan tangan dapat menyebabkan cedera. "Ini tergantung kada seberapa ketat ikat rambut yang digunakan. Ikat rambut yang terlalu ketat dapat menekan arteri, tendon, dan saraf di area tersebut," tutur Sheikh.

"Ketika arteri tertekan, ini dapat memutus suplai dari dan ke otot, serta saraf di sekitarnya, menyebabkan kerusakan saraf," tambah Skeikh. Beberapa tanda, seperti kesemutan atau mati rasa pun mungkin saja dialami.

Baca Juga: Setelah Pengangkatan Rahim, Wanita Alami Seks Lebih Baik

Ikat rambut yang dilepas dengan cepat dapat membuat aliran darah kembali pulih, serta tidak menimbulkan kerusakan yang bertahan lama. Namun, jika dibiarkan dalam waktu lama, mungkin akan menyebabkan kerusakan permanen.

Kepala Operasi Ekstremitas dan Wakil Ketua Departemen Mount Sinai Health System, New York City, Michael Hausman,  menjelaskan bahwa penggunaan ikat rambut sebagai gelang yang terlalu ketat berisiko rendah menyebabkan carpal tunnel syndrome.

Dermatolog dari Schweiger Dermatology Group di King Of Prussia, Pennsylvania, Rina Allawh, mengatakan beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi kulit karena penggunaan ikat rambut sebagai gelang.

Reaksi alergi ini dapat dipicu kandungan nikel, karet, atau pewarna pada ikat rambut. "Reaksi alergi ini akan menyerupai ruam kemerahan, bersisik, bahkan dapat meninggalkan sisa hiperpigmentasi," tuturnya.

Baca Juga: Lakukan Peregangan Ringan Ini Sambil Nonton Drakor Favorit

Ikat rambut sebagai gelang yang terlalu ketat dapat menyebabkan luka pada kulit dan menciptakan celah bagi bakteri sehingga menyebabkan infeksi. Ikat rambut sendiri dapat menampung bakteri, terutama dalam kondisi basah, baik karena air maupun keringat.

Dari beberapa pendapat ahli, memakai ikat rambut sebagai gelang cenderung aman. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan gunakan ikat rambut jika ada luka atau iritasi pada pergelangan tangan, gunakan ikat rambut yang longgar, serta menjaga kebersihannya dengan cara dicuci secara teratur atau diganti secara berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya