SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Si Suto baru saja melipat korannya ketika Noyo, sobat senasib dan sepenanggungannya, muncul di Angkringan Pakdhe Harjo tempat mereka biasa bersama-sama membunuh waktu.”Ada kabar apa To, kok serius sajak ikut mikir negara saja…” ujar Noyo sambil membetulkan posisi pantatnya di bangku yang juga diduduki Suto di angkringan itu.

“Nggak ada yang serius kok, Yo… Hanya bingung saja nggatekke kalimat Pak SBY di koran yang barusan tak baca itu, lho. Pak Beye bilang dia mendengar info bahwa ada seorang petinggi TNI AD yang mengatakan ABS,” kata Suto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Lha itu kan sudah biasa… Asal Bapak Senang ta,” Noyo menimpali.

“Ngko sikik ta…, kamu ini mbok jangan sok tau… Maksudnya, kata Pak SBY, Asal Bukan [calon presiden berinisial] S… Maksudnya lagi, Pak Esbeye berkeluh kesah, kok ada bawahannya yang berani menentang pencalonannya, gitu…” tutur Suto menjelaskan.

“Heh… ini kan zaman reformasi. Kayaknya, bolah-boleh saja ta bawahan tidak sependapat dengan atasan… Gak ada kan undang-undang yang nglarang bahwa meskipun Pak SBY itu panglima tertinggi TNI, lalu seorang petinggi di bawah komandonya tidak boleh tidak setuju… Zaman sudah berubah, To…” kata Noyo berapi-api.

“Iya juga ya… Presiden juga bilang bahwa ada petinggi Polri membentuk tim sukses untuk calon presiden tertentu lho… Kok sajake  banyak petinggi yang gak loyal lagi pada bosnya ya…” Suto menambahkan.

“Halah, kamu lagi… Itu juga gak ada aturannya. Toh nyatanya setelah pada pensiun, banyak juga mantan anak buah yang tidak lagi seiya sekata saiyeg saeka praya dengan mantan bosnya… Sudah ada contohnya kan, bekas bos yang sampai sekarang gak ngomongan sama mantan anak buahnya, karena meninggalkannya untuk menjadi pesaing di pemilihan umum. Kalo itu gimana coba… sama kan…” kata Noyo dengan nada keminter.

“Iya juga ya… Tapi Yo, yang mbikin aku bingung, Pak SBY juga menyatakan tidak yakin terhadap kebenaran informasi soal petinggi TNI dan Polri itu tadi. Terus terang aku bingung… kalo gak yakin, lha kenapa isu seperti itu harus diungkapkannya… Kenapa kudu kuwatir ya…” sergah Suto.

“Itulah… Tak kasih tau ya… Kapan itu, ada berita tentang hasil pengamatan seorang ahli komunikasi yang meneliti gaya komunikasi SBY. Ahli itu, Tjipta Lesmana, dari Fisipol UI, bilang bahwa gaya komunikasi Presiden Yudhoyono memang cenderung membingungkan,” kata Noyo berusaha meyakinkan temannya itu.
“Oh ya…” ucap Suto sambil mlenggong.

“Tenan… kalo dipikir-pikir, bener juga kata ahli tersebut ya… Nyatane, kali ini Pak SBY juga bingung sendiri… Sansaya Bingung Ya…” tutur Noyo berusaha ndhagel.

“Hush… Cah ra kalap, gak ilok melesetkan nama orang… Tapi, memang gitu kasunyatannya ya… seharusnya Pak Beye niru prinsipnya (mantan Presiden) Gus Dur saja. Kalau ada orang yang gak seneng sama dirinya, ya ditogge saja… Gitu aja kok repot…” kata Suto sambil ngakak, yang diikuti gelak tawa Noyo.   Terus keduanya pun bilang serentak di tengah tawanya: “Kan, nggak ada UU-nya…Ha, ha, ha…”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya