SOLOPOS.COM - Infografis Do Manuto (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo yang akrab disapa Rudy, mengaku geram alias judheg dengan kasus Covid-19 yang terus naik. Apalagi sepekan terakhir terjadi lebih dari 100% pertambahan kasus positif Covid-19.

Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Solo pada Rabu (15/7/2020) tercatat total kumulatif sementara ada 100 pasien positif Covid-19. Total kumulatif 100 kasus itu diperoleh berdasarkan tambahan 29 kasus positif.Dari jumlah itu, 32 orang menjalani rawat inap, 22 orang isolasi mandiri, 41 orang sembuh, dan lima orang meninggal dunia.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hiii… Ada Penampakan Hantu, Rumah Sehat Corona di Sukoharjo Angker?

Klaster Dominan

Adapun klaster yang mendominasi adalah tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di RSUD dr Moewardi dan bakul taku kupat di Purwosari, Solo. Ada juga dua klaster lain yang patut diwaspadai, yakni Pasar Hardjodaksino dan Penumping-Karangasem.

Persebaran yang cukup mengkhawatirkan adalah klaster bakul tahu kupat di Purwosari lantaran ada pasien dari luar Solo yang ikut tertular.

Sejak Rabu lalu jumlah pasien Covid-19 di Kota Solo terus bertambah sampai membuat Rudy—sapaan akrab Wali Kota—judheg. Dia bahkan membuka peluang lockdown lokal lantaran jumlah kasus yang terus meningkat.

Viral Disebut Tidak Islami, Begini Asal-Usul & Makna di Balik Legitnya Klepon, Kuliner Khas Indonesia

“Kami sudah pernah melakukan karantina wilayah saat Klaster Joyotakan dulu dan berhasil. Terputus rantainya, enam orang sembuh semua. Kemudian Pembatasan Kegiatan Masyarakat [PKM] sebenarnya juga sudah kami lakukan,” kata dia kepada wartawan, Kamis (16/7/2020).

Namun demikian, kata Wali Kota Solo itu, kegiatan yang paling penting untuk mengiringi karantina atau lockdown lokal itu adalah tracing yang dilanjutkan uji swab. Tracing sangat penting untuk melacak kontak erat dan kontak dekat pasien Covid-19.

Namun jumlah kasus Covid-19 di Kota Solo yang terus meningkat agaknya tidak membuat warga sadar akan bahaya. Hal ini semakin membuat Rudy judheg lantaran masih banyak orang yang mengabaikan protokol kesehatan.

Viral Pernyataan Gibran 2018 Enggan Masuk Politik: Bukan Bidangnya

Swab di Tempat

Dia bahkan mengancam bakal memberikan sanksi uji swab di tempat bagi warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Ancaman itu disampaikan dalam acara tes swab massal di Balai Kota Solo, Sabtu (18/7/2020) lalu. Rudy merasa geram karena masih banyak orang yang mengabaikan protokol kesehatan. Dia menegaskan siapapun yang mengabaikan peringatan larangan berkerumun lebih dari tiga kali terancam dihukum swab di tempat.

“Kalau [hasil uji swab massal] banyak yang positif, ya kita lakukan ketegasan. Kalau perlu kasih hukuman push up sama menyapu dulu. Saya sudah judheg ini,” terangnya.

Cerita Warga Jogonalan Klaten Temukan Harta Karun Peninggalan China dan Hindu Klasik di Sawah

Data Terbaru

Berdasarkan data yang ditilik Solopos.com dari laman Surakarta.go.id, Rabu (22/7/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Solo saat ini ada 214. Dari jumlah itu sebanyak 62 orang dinyatakan sembuh, 84 dirawat inap, 63 karantina mandiri, dan 5 meninggal dunia.

Pemkot Solo bahkan melakukan tindakan tegas dengan menutup sejumlah tempat umum dan fasilitas kesehatan untuk memutus rantai persebaran Covid-19. Hal ini menunjukkan jika kondisi Solo belum aman dan belum normal seperti sedia kala.

Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya