SOLOPOS.COM - Seniman Wayang Suyudi atau Pak Raden membawa lukisannya ke Balai Kota Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Pak Raden meninggal dunia di RS Pelni Petamburan, Jakarta Selatan.

Solopos.com, JAKARTA — Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan Tanah Air. Seniman wayang Drs. Suyadi (Soejadi) alias Pak Raden meninggal dunia di usia ke-82 tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sosok yang diidentikkan sebagai karakter antagonis dalam serial sandiwara boneka Si Unyil ini menghembuskan nafas terakhir di RS Pelni Petamburan, Jakarta Selatan, malam ini.

Pak Raden menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (30/10/2015) sekitar pukul 22.00 WIB RS Pelni Petamburan, Jakarta Selatan. Kabar itu juga diumumkan lewat akun resmi Facebook milik Pak Raden.

Nanang yang sudah 39 tahun ikut bersama Pak Raden sekaligus perawat almarhum, sedikit menceritakan awal Pak Raden dibawa kerumah sakit.

“Sebelumnya dibawa ke rumah sakit  Kamis malam (29/10/2015). Saya pegang badannya panas banget. Saya bilang ke beliau, ‘Pak Raden badannya panas nih. Terus dia bilang “enggak panas”,” ungkap Nanang di rumah duka di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015) malam, dikutip Solopos.com dari Liputan6.

Nanang, yang sudah merawat almarhum selama 39 tahun mengungkapkan kronologi kondisi Pak Raden sebelum dilarikan ke rumah sakit. Katanya, Pak Raden sempat menyuruh Nanang untuk pulang. Namun, Nanang tetap bersamanya karena melihat kondisi kesehatan Pak Raden yang tidak stabil. Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari pada Jumat (30/10/2015), Pak Raden tiba-tiba membangunkan Nanang lantaran ingin membuang air kecil.

“Saya ngelihat jam, ya saya sempet keringetan karena takut jatuh. Dipanggil di dalam WC dia diem aja. Saya bopong ketempat tidur, baru saya telepon pak Sodjo (Prasodjo) manajernya. Akhirnya dibawa ke rumah sakit jam 05.00 pagi,” ungkapnya.

Setelah itu, Nanang tidak tahu perkembangan kondisi Pak Raden. Ia tiba-tiba dikabarkan Pak Raden meninggal dunia sekitar pukul 22.00 WIB. Nanang mengatakan, Pak Raden tidak pernah mengeluh selama sakit.

“Enggak ada [tanda-tanda]. Cuma dia megang tangan saya keras banget. Itu jam 03.00 pagi. Dia lagi tidur terus bangunin Pak Nanang,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya