SOLOPOS.COM - Presiden Soeharto. (Wikipedia)

Solopos.com, SOLO — Nama Pak Harto menjadi salah satu trending topic di Twitter Indonesia pada Kamis (27/1/2022). Hal ini disebabkan karena tepat hari ini pada 14 tahun lalu, yaitu 27 Januari 2008, presiden kedua RI, Soeharto, wafat.

Tepat di peringatan 14 tahun Soeharto meninggal, warganet pun mencuitkan berbagai kicauan tentang sosok jenderal asal Bantul, DIY tersebut. Bukan hanya mendoakan, netizen juga mengenang masa lalu saat Pak Harto memimpin negara Indonesia yang dinilai makmur, karena harga kebutuhan pokok sangat terjangkau.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sepak terjang Soeharto memimpin negara Indonesia juga ikut dikenang. Bagi sejumlah orang, dia adalah sosok jenderal yang tegas dan berani bersikap demi kepentingan rakyat.

Baca juga: Soeharto Cari Wangsit di Gunung Lawu Sebelum Jadi Presiden

“Terlepas dr Kekurangan Pak Harto dgn Orbanya,Fasilitas buat rakyat dibangun,SD Inpres,Puskesmas Tol,bandara,Pelabuhan,listrik,Satelit,bikin pesawat bisa,beras swasembada,rakyat rukun,hiburan ada TV swasta,bioskop ramai,Di Asia disegani,” cuit @bangacoel.

“Jaman Pak Harto Kakek Saya Bisa Beli Rumah Di Gunung Sahari …..!!Jaman sekarang boro² rumah kebeli Harga Minyak 14000 Itupun NGANTRI Yang jual Ketawa-Ketiwi…,” sambung @JebuelMania900.

“Jaman Pak Harto bakwan 50 perak. Skrg jual 1000 gak ada untungnya kata kang gorengan .. Wajah menderita. Trs…Harga emas gmn? Jaman Pak Harto masih puluhan ribu/gram. Skrg?” imbuh @Montoxhikz.

Baca juga: 4 Pertapaan Presiden Soeharto di Gunung Lawu

Sebagai informasi, Soeharto adalah presiden yang paling lama menjabat. Dia resmi menjadi presiden pada 1968 menggantukan Sukarno. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, menyusul terjadinya kerusuhan Mei 1998.

Selama hampir 32 tahun pemerintahannya Soeharto meletakkan fondasi pembangunan di Indonesia melalui Repelita. Dalam masa kekuasaannya, yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur.

Dalam era ini masyarakat mendapati harga bahan-bahan pokok yang terjangkau dan situasi keamanan dan ketertiban yang terjaga, juga tercapainya Swasembada Beras. Hal ini ditandai dengan medali From Rice Importer To Self Sufficiency dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada 1984 yang diterima Presiden Soeharto.

Baca juga: 2 Puncak Lawu yang Terlupakan Ini Ternyata Pertapaan Presiden Soeharto

Soeharto juga merupakan sosok yang kontroversial karena membatasi kebebasan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, pemaksaan asas tunggal Pancasila di berbagai bidang, dan disebut sebagai salah satu rezim paling korup dalam sejarah dunia modern.

Menurut Transparency International, estimasi kerugian negara adalah sekitar 15–35 miliar dolar Amerika Serikat selama pemerintahannya. Namun, hal ini tidak berhasil dibuktikan, bahkan Majalah Time kalah dalam gugatan dan usaha lain untuk mengadili Pak Harto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya