Paham radikalis masih menjadi sorotan utama aparat. Indekos menjadi titik rawan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Madiunpos.com, MADIUN – Aparat polisi terus memantau perkembangan keamanan wilayah yang berbau paham radikalis, seperti Islamic State Irak Syiria (ISIS). Salah satunya dengan memantau kawasan indekos.
Kapolsek Jiwan, Kabupaten Madiun, AKP Setiono, mengatakan masuknya paham radikalis atau paham yang dianggap nyleneh biasanya melalui tamu yang menginap di kawasan indekos. Mereka biasanya mulai melakukan aktivitas secara perlahan di lingkungan sekitarnya.
“Dari situ, kami akan pantau terus. Jika terbukti meresahkan, akan kami panggil dan kalau perlu kami datangi,” paparnya saat berbincang dengan Madiun Pos di ruang kerjanya, Selasa (17/3/2015).
Beberapa waktu lalu, kata Setiono, pihaknya pernah meminta seseorang yang tinggal di indekos untuk angkat kaki dari Jiwan. Persoalannya, tamu tersebut pernah melakukan hal serupa di tempat lain dan berpotensi bikin resah warga sekitar.
“Tamu itu membuka praktik perdukunan. Ia datang dari satu daerah ke daerah lain. Nah, kita deteksi ternyata dia membuka praktik di Jiwan. Akhirnya kami minta pindah sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” paparnya.
Meski demikian, tamu tersebut diberi pengertian dahulu sebelum diminta pindah. Bahkan, uang indekos yang telah dibayar akan dikembalikan utuh.
“saat itu, kami dapat laporan dari masyarakat bahwa ada tamu dukun yang akan buka praktik di Jiwan,” paparnya.
Setiono meminta masyarakat agar lebih selektif ketika menerima tamu atau orang yang akan nempati indekos. Setidaknya, mereka ditanya dulu identitasnya dan pekerjaanya. Setelah itu, wajib memberitahukan kepada pengurus RT/RW setempat atas tamu tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
