SOLOPOS.COM - Kapolsek Jatipurno, AKP Hartoyo, saat memberi santunan kepada anak yatim piatu di Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Kamis (28/4/2022). (Istimewa/Polsek Jatipurno)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah paguyuban, seniman, dan sukarelawan di Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah menyantuni 13 anak yatim piatu di kecamatan tersebut pada Selasa (27/4/2022).

Masing-masing anak menerima santunan uang Rp150.000. Bantuan diserahkan Kapolsek Jatipurno, AKP Hartoyo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari 13 anak penerima santunan tersebut dua di antaranya merupakan anak yang ditinggal kedua orang tuanya ketika pandemi Covid-19.

“Kegiatannya dari Paguyuban Sound System Jatipurno (PSSJ), Relawan Peduli Jatipurno (RPJ), Paguyuban Shooting Wonogiri (Paswod), dan sejumlah seniman. Kelompok itu yang mengadakan dan mengundang forkopimca [forum koordinasi pimpinan kecamatan],” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (28/4/2022).

Kegiatan sosial meliputi santunan untuk anak yatim piau dan pembagian 200 paket takjil. Rangkaian acara juga penyampaian Piala Bergilir Juara I Persiwi Cup yang dimenangkan Jatiputra FC pekan lalu.

Baca Juga : Bapera Boyolali Santuni 40 Anak Yatim Piatu di Ponpes Nur Hasan Senting

Kapolsek menambahkan sumber dana serangkaian kegiatan itu dari iuran seluruh seniman, sukarelawan, dan panitia.

Ketua Panitia Acara, Karno, menyampaikan santunan untuk anak yatim piatu tersebut sudah menjadi agenda rutin. Apalagi, kata dia, anak yatim piatu menjadi perhatian desa atau bahkan pemerintah kecamatan.

“Setiap tahun kami selalu mengadakan acara seperti ini dan pasti kami juga mengadakan bakti sosial,” ucap Karno saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Salah satu penerima santunan, Tio Soebagyo. Tio ditinggal ayah dan ibunya jauh sebelum pandemi Covid-19.

Baca Juga : Kisah Yaspim Klaten, dari Patungan Rp20.000 Kini Santuni Ratusan Anak

Bertahun-tahun, ia tinggal tanpa orang tua dan kini hidup bersama keluarga dari kakak sepupunya, Hendra Suryawan Wiranata. Kepada Solopos.com Hendra mengaku adiknya Tio, selain yatim piatu, juga berstatus difabel.

“Telinga kanannya tidak dapat mendengar. Telinga sebelah kiri bisa mendengar tapi hanya sedikit. Kalau ngomong susah. Sudah dari lahir seperti itu,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis.

Uang santunan itu akan digunakan membeli baju dan celana baru untuk Lebaran. “Kalau bantuan dari sekolah juga dapat. Bantuan dari pemerintah kecamatan berupa beras. Selain itu juga pernah dapat bantuan alat pendengaran,” ceritanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya