SOLOPOS.COM - Warung tengkleng di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, yang viral karena dinilai ngepruk harga. (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Setia Kawan Solo Baru, Sukoharjo, memberikan sejumlah saran kepada Harsi, 55, bakul tengkleng yang belakangan ini viral karena berbagai kritik soal harga dan lainnya.

Saran tersebut bertujuan untuk memperbaiki pola berjualan Harsi agar tak dianggap merugikan pembeli. Ketua Paguyuban PKL Setia Kawan Solo Baru, Sudarsi, mendatangi Harsi bersama sejumlah rekannya pada Selasa (7/12/2021) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka ingin melihat bagaimana Harsi melayani pembeli dan sebagainya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan pantauannya, Sudarsi melihat masalah Harsi adalah kurangnya komunikasi dengan pembeli. “Si ibu ini ternyata tidak menanyai dulu pelanggan itu maunya porsi yang bagaimana, pas pesan langsung dibuatkan yang komplet ada pipi, otak, dan lainnya. Ya benar jadi mahal, padahal harga yang dipajang cuma Rp30.000 untuk porsi besar,” terangnya kepada Solopos.com, Selasa.

Baca Juga: Bakul Tengkleng Solo Baru: Puluhan Tahun Jualan Tak Pernah Diprotes

Terkait itu, Sudarsi meminta bakul tengkleng di Solo Baru yang viral itu untuk lebih aktif menanyakan pelanggan sebelum menyajikan hidangan agar pelanggan tidak merasa tertipu dengan harga selangit saat membayar. Selain itu, ia juga menyarankan Harsi memperbaiki gaya berbusana dan cara menghidangkan yang lebih higienis.

Begitu juga dengan papan harga menu agar diganti dan Harsi diminta konsisten dengan harga yang tertulis pada papan tersebut. “Lalu pakaiannya juga harus bersih, tidak seperti ini. Kami juga akan belikan sarung tangan plastik agar lebih higienis,” imbuhnya.

Review Warganet

Warung Tengkleng Harsi di Solo Baru, Sukoharjo, sebelumnya viral gara-gara berbagai review negatif yang dituliskan warganet di kolom komentar Google Maps. Berbagai komentar itu kemudian di-capture yang diunggah sejumlah akun media sosial.

Harsi, saat ditemui Solopos.com, Senin (6/12/20210, mengaku tak tahu warungnya menjadi perbincangan dan viral di media sosial. Ia bahkan mengaku tidak paham Internet maupun media sosial.

Baca Juga: Paguyuban PKL Solo Baru Gerak Cepat Edukasi Bakul Tengkleng Viral

Namun, ia menyadari warungnya belakangan ini memang sepi pembeli. Informasi yang diperoleh Solopos.com, Warung Tengkleng Harsi sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Selama itu, Harsi mengaku tidak pernah mendapat komplain dari pelanggan saat pembayaran.

Mengenai harga tengklengnya yang dianggap tidak wajar, Harsi menyebut hal itu karena pembeli memesan menu komplet dengan beragam isian.

“Kalau mau porsi kecil ya harganya Rp15.000. Tapi pembeli yang datang ke sini saya tawarin mau apa saja, dan meminta porsi komplet. Saya hargai sesuai permintaan. Saya rasa harga segitu [Rp100.000] satu porsi wajar karena pembeli mintanya berbagai macam jenis isinya,” ucapnya kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya