SOLOPOS.COM - Anak-anak bermain di Dam Colo, Nguter, Sukoharjo. (Solopos-Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO — Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Saluran Colo Timur Sukoharjo meminta Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) tidak menutup Dam Colo pada 1 Oktober nanti.

Pertimbangannya, petani masih sangat membutuhkan air dari saluran irigasi tersebut untuk masa tanam (MT) III. Penutupan Dam Colo selama ini sudah menjadi agenda rutin tahunan untuk perawatan saluran irigasi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun tahun ini kondisinya dinilai berbeda di mana volume air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri masih cukup tinggi untuk mengalirkan ke air saluran irigasi Dam Colo.

Baca Juga: Masuk PPKM Level 3, Kematian Covid-19 Sukoharjo Masih di Atas 60 Kasus Sehari, Kok Bisa?

“Berdasarkan pengamatan lapangan, masa tanam II kemarin kan mundur sehingga untuk masa tanam III juga ikut mundur. Untuk itulah petani meminta Dam Colo tidak ditutup pada Oktober nanti,” ujar Ketua P3A Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, Selasa (31/8/2021).

Petani sangat berharap pada masa pandemi corona ini Dam Colo tidak ditutup agar panen MT III bisa berhasil. Para petani khawatir jika Dam Colo ditutup pada 1 Oktober nanti hasil panen padi tidak bisa maksimal.

Alasannya, pada 1 Oktober nanti usia tanaman padi petani berkisar 30-45 hari sehingga masih memerlukan cukup banyak air dari Dam Colo. Terlebih lagi, stok air Waduk Gajah Mungkur sangat memungkinkan untuk dialirkan.

Baca Juga: Innalillahi, 27 Guru Sukoharjo Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

Kirim Surat ke Gubernur

Terkait permintaan petani agar saluran Dam Colo tidak ditutup, Jigong mengatakan telah mengirimkan surat ke BBWSBS pada 8 Agustus lalu. Surat tersebut juga dikirimkan ke Gubernur Jawa Tengah. “Kami harap permohonan petani dapat dikabulkan,” kata Kades Pranan, Polokarto, Sukoharjo, itu.

Hingga kini, Jigong masih menunggu keputusan BBWSBS mengenai kepastikan ditutup atau tidaknya bendungan di Kecamatan Nguter, Sukoharjo itu. Sesuai informasi yang diterima, BBWSBS akan membahas hal itu dalam rapat pada 2 September.

Baca Juga: Hotel di Solo Baru Kembali Menggeliat, Okupansi Naik 20 Persen

Kades Karangwuni, Kecamatan Polokarto, Hartono, mendukung permintaan agar Dam Colo tidak ditutup tahun ini. Petani Karangwuni saat ini sudah mulai tanam untuk MT III.

Hartono mengatakan setidaknya ada sekitar 120 hektare lahan sawah di Desa Karangwuni yang bergantung pada aliran air dari saluran air Colo Timur. “Harapan kami tidak ada penutupan Dam Colo tahun ini. Pada masa pandemi ini petani sangat kesulitan sehingga berharap MT III ini bisa panen,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya