SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sepeda onthel telah menjadi bagian dari sejarah. Betapa banyak peristiwa, harapan dan perjuangan para tokoh yang terekam dalam tiap kayuhan kendaraan beroda dua itu.
   
Daya tarik sepeda ini bukan hanya dari bentuknya yang antik, tapi juga aneka rupa kisah perjalanan yang menyertainya. Para pelopor sejarah bangsa sekaliber Bung Karno, Bung Hatta, Jenderal Soedriman, termasuk Bung Syahrir, konon merupakan penggemar setia sepeda.
   
Ketua Paguyuban Onthel Djokjakarta (Podjok), Muntowil mengungkapkan, hobi bersepeda berarti memiliki, merawat dan menggunakan sepeda untuk kegiatan sehari-hari. Menurut dia, hobi ini bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. “Selain praktis dan nyaman dipergunakan, sepeda juga memiliki unsur historis yang luar biasa,” katanya di sela-sela diskusi klinik sepeda De Aude Fiet di Rumah Makan Taman Warungboto, Minggu malam (24/7).
   
Bagi penggemar ilmu sejarah, hobi bersepeda atau mengoleksi sepeda perlu untuk dikembangkan lebih jauh. Melalui hobi ini pergaulan dan relasi juga semakin luas karena penggemar sepeda onthel tidak hanya di Jogja saja, tapi merata di seluruh Indonesia dari beragam profesi. “Anggota kami lengkap, ada yang berumur 86 tahun sampai 12 tahun, ada semua dan aktif,” jelas Muntowil.
   
Luasnya jaringan tersebut juga akan membantu guna meneliti dan memahami topik sejarah dan kearifan lokal di masa silam. “Apalagi untuk warga Jogja, sepeda merupakan alat transportasi yang sangat akrab dan satu alat transportasi utama, hingga Jogja pernah mendapat julukan kota sepeda,” tambah pria yang akrab disapa Towil ini.
   
Melihat kenyataan historis tersebut, lanjut Towil, sepeda onthel sebagai benda multiguna bersejarah perlu dirawat dan dilestarikan. Jajaran pemerintahan juga perlu mendukung dengan kebijakan yang mendukung hobi bersepeda, sehingga mampu merespons beberapa tantangan zaman yang semakin serius, seperti global warming, krisis energi, krisis kesehatan masyarakat, krisis patriotisme hingga krisis budaya.
   
Towil berharap, proses pembangunan sebuah daerah tidak hanya bertumpu pada pembangunan fisik, tapi juga pada pemeliharaan kekayaan budaya sebuah daerah, salah satunya budaya bersepeda. “Dan kami ingin berpartisipasi melestarikan budaya bersepeda ini, kalau bisa sampai lintas generasi, agar anak-anak muda juga mengerti sejarah sepeda,” tambah Towil.
   
Dari semangat melestarikan sepeda-sepeda onthel itulah, Pagoejoeban Onthel Djokjakarta (Podjok) didirikan pada 2006. Komunitas ini, terdiri dari warga yang memiliki sepeda dan mencintai sepeda. Sepeda yang diutamakan adalah sepeda onthel lawas yang cenderung orisinil. Tujuannya agar nasib sepeda-sepeda onthel yang makin terpinggirkan karena perubahan zaman, tetap terpelihara dengan baik. 
   
Towil menguraikan, Podjok yang pada awal berdirinya hanya terdiri dari tiga anggota, kini telah memiliki sekitar 450 anggota se-DIY. Mereka aktif memanfaatkan sepeda dengan beberapa idealisme dasar, membangun kesehatan jasmani dan rohani, membakar semangat patriotism, mencegah global warming, melestarikan budaya serta mengembangkan pariwisata lokal.
   
Salah seorang penggemar sepeda onthel asal Banguntapan Bantul, Karno,= mengungkapkan, rasa ketertarikannya pada sepeda sudah timbul sejak kecil. Bentuk sepeda onthel yang menarik, kuat dan praktis dipakai, membuatnya sejak kecil menggandrungi sepeda. Dari berangkat ke sekolah sampai berangkat ke tempat kerja, sepeda menjadi alat transportasi yang menyenangkan. “Saya sudah 30 tahun pakai sepeda. Pokoknya, kalau dinikmati, naik sepeda itu asyik, olahraga yang menyehatkan badan,” ujar Karno.
   
Dijelaskan pula, seiring pesatnya perkembangan teknologi transportasi, penggunaan sepeda bisa saja kalah cepat dibandingkan mesin motor, akan tetapi nilai historis yang melekat pada sebuah sepeda tetap tidak akan tergantikan. “Masing-masing sepeda memiliki ceritanya sendiri, bisa saja sepeda itu warisan ayah, kakek atau orang tua kita, tetap ada nilai-nilai yang tidak bisa tergantikan oleh mesin,” ujarnya.(Wartawan Harian Jogja/M Fikri AR)

HARJO CETAK

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya