SOLOPOS.COM - Warga kirim makanan ke Ganjar Pranowo. (dok/Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA - Warga Yogyakarta yang terhimpun dalam Paguyuban Joglosemar mengirimkan paket bingkisan makanan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hal itu karena Ganjar mengikuti arahan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam ajakan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada peringatan Harkitnas (20/5) lalu.

"Pengiriman ini muncul secara spontan sebagai bentuk ucapan terima kasih pada Pak Ganjar. Hasil ngobrol-ngobrol terus ayo kirim makanan ke Pak Ganjar karena sudah ikut Ngarso Dalem, karena ini gerakan yang luar biasa," ujar Anggota Paguyuban Joglosemar, Agus, dalam keterangannya, Selasa (25/5/2021).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Meski berbeda wilayah, kata Agus, Ganjar responsif dengan ajakan Sri Sultan. Dukungan Ganjar atas Surat Edaran Gubernur DIY membantu gerakan penguatan nasionalisme masyarakat.

Ganjar-Puan Bersitegang, Sejarah 2014 Jokowi-Mega Terulang

Ekspedisi Mudik 2024

"Ganjar itu pemimpin muda yang cerdas, enerjik, serta memiliki komitmen kuat terhadap Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Jadi ini bentuk ucapan terima kasih dan support kami untuk Pak Ganjar semoga selalu menjadi pemimpin yang ngayomi," imbuhnya.

Lebih lanjut, kata dia, pengiriman paket berisi makanan tradisional itu juga pertanda masyarakat Yogyakarta turut mendoakan Ganjar agar selalu sehat dalam menghadapi dinamika persoalan rakyat, khususnya warga Jawa Tengah.

Agus menerangkan makanan tradisional ini juga sebagai simbol kerakyatan yang penuh filosofi. Misalnya beras kencur dan wedang uwuh untuk memberikan kebugaran bagi kesehatan.

Pengamat Politik: Terlalu Berisiko Jika Ganjar Tinggalkan PDIP

 

Khas Yogyakarta

"Dari makna ini kami semua berharap agar Mas Ganjar diberi kesehatan supaya tetap berada di tengah-tengah rakyat yang selama ini membutuhkan kepemimpinannya," ungkap Agus.

"Selalu untuk mau mendengar, melihat, merasakan penderitaan rakyat, sekaligus mampu mengatasinya," imbuhnya.

Sedangkan jajanan yang lainnya seperti gudeg adalah kuliner khas Yogya, sementara tiwul adalah makanan tradisional dari Gunungkidul, geblek dari Kulon Progo, salak pondoh dari Sleman, geplak dari Bantul, dan ini merupakan wujud rasa terima kasih rakyat DIY yang merepresentasikan dari 4 kabupaten dan 1 Kota.

Ada Pesta Ultah Gubernur Khofifah, Satgas Covid-19: Jangan Ditiru!

Diketahui, gerakan menyanyikan Indonesia Raya pada Harkitnas itu ramai didukung masyarakat. Banyak masyarakat yang membuat video sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya tepat pukul 10 pagi Kamis (20/5) lalu.

Bukan hanya pegawai instansi pemerintah di lingkup Jateng, namun juga pegawai perkantoran swasta dan warga pasar tradisional Klaten. Bahkan, kelompok-kelompok petani teh di Wonosobo juga ikut menindaklanjuti ajakan mengumandangkan lagu kebangsaan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya