SOLOPOS.COM - Ilustrasi donor darah (freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI—Peristiwa pasien kekurangan darah saat dirawat di rumah sakit mungkin tak pernah terjadi di Kabupaten Wonogiri. Sebab, alih-alih kekurangan stok darah, Kabupaten Wonogiri justru seringkali dimintai bantuan stok darah dari daerah lain.

Hal itu diutarakan oleh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Wonogiri, Dwi Handoyo. Klaim itu dikatakan Dwi terjadi karena PMI Wonogiri memiliki sukarelawan pendonoran darah tingkat desa yang tersebar di seluruh kecamatan di Wonogiri. Dwi menyebutnya sebagai Paguyuban Donor Darah Desa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mulai dari Sukoharjo, Karanganyar, hingga Gunungkidul, daerah-daerah itu seringkali mengambil stok darah dari PMI Wonogiri,” ujar Dwi Haryono, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: Gandeng PMI Wonogiri, Desa Pule Gelar Latihan Sukarelawan Bencana

Program Paguyuban Donor Darah Desa itu sudah lama dilakukan dan sering diberitakan berbagai media. Paguyuban tersebut dalam jangka waktu tertentu dan secara rutin menyumbang stok darah ke PMI Wonogiri. “Masing-masing kami jadwalkan,” ucap Dwi.

Stok darah yang melimpah karena keberadaan Paguyuban Donor Darah Desa itu pernah membuat Kabupaten Wonosobo dan Semarang mengambil stok darah di Wonogiri.

Meski begitu, Ketua PMI Wonogiri itu menambahkan kegiatan pendonoran darah yang dilaksanakan bersama kelompok masyarakat tertentu juga turut andil dalam berlimpahnya stok darah di PMI Wonogiri. “Seperti mengadakan kegiatan donor darah di Lembaga Permasyarakatan dan sejumlah organisasi masyarakat,” imbuhnya.

Baca Juga: Belum Punya Alat Mumpuni, PMI Wonogiri Siap Antar Pendonor Plasma Konvalesen ke Solo

Disinggung soal pengadaan kegiatan pendonoran darah selama pandemi Covid-19 hampir dua tahun ini, Dwi mengaku telah mengantongi izin dari Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, untuk tetap mengadakan kegiatan pendonoran darah. “Asalkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan persebaran Covid-19,” ujarnya.

Terkait pendonoran darah plasma konvalesen untuk pasien Covid-19, PMI Wonogiri mengakui belum memiliki alat. Meski demikian, PMI Wonogiri memfasilitasi masyarakat yang bersedia melaksanakan donor plasma dengan mengantar mereka ke PMI Surakarta, sebagai pemilik alat donor plasma.

“Kami skrining dulu di sini, jika sudah memenuhi kuota minimal 10 orang, akan kami fasilitasi untuk diantar ke Solo. PMI Wonogiri yang sepenuhnya ngragati,” pungkas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya