SOLOPOS.COM - Kondisi Pagongan yang dalam tahap revitalisasi di Kompleks Masjid Agung Keraton Solo, Minggu (24/7/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Bangsal Pradonggo atau Bangsal Sekati atau yang dikenal juga dengan sebutan Pagongan kompleks Masjid Agung Keraton Solo saat ini tengah dalam proses revitalisasi. Bagian atapnya dibongkar dan diganti dengan yang baru.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, revitalisasi Pagongan itu sebagai persiapan menyambut Sekaten yang rencananya kembali digelar pada tahun ini setelah dua tahun terakhir absen karena pandemi Covid-19.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengawasi proses revitalisasi tersebut. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (24/7/2022) siang, bagian sirap serta langit-langit Pagongan sudah diturunkan dan dikumpulkan.

Bagian reng atau usuk berkelir biru masih terpasang. Tidak ada pekerja yang beraktivitas pada proyek revitalisasi Pagongan Masjid Agung Solo itu yang telah berjalan selama sekitar satu bulan itu karena pekerja libur pada Minggu.

Penelusuran Solopos.com melalui laman https://lpse.surakarta.go.id/ pagu anggaran proyek tersebut mencapai Rp487,79 juta. CV Annisa Mulia Abadi yang beralamat di Jl Abdul Muis No 86, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, menjadi pemenang lelang proyek itu.

Baca Juga: Asyik! Tahun Ini Tradisi Sekaten Kembali Digelar di Keraton Solo

Perusahaan tersebut menang lelang dengan harga penawarannya Rp378.593.775,39. Sekretaris Takmir Masjid Agung Solo, Abdul Basid Rochmad, mengatakan bangunan itu sudah beberapa tahun terakhir rusak. Namun, pelaksanaan revitalisasinya sempat tertunda akibat refocusing anggaran yang diutamakan untuk penanganan Covid-19.

Arahan BPCB

“Ini mengejar karena ada rencana Keraton menggelar Sekaten.  Sekaten dua bulan lagi, diharapkan sudah selesai,” katanya ditemui di kantornya di Masjid Agung Solo.

Menurut Abdul Basid, sejumlah bagian yang rusak, antara lain sirap, reng, usuk, dan tembok. Dalam proses revitalisasi tersebut, material bangunan lama Pagongan Masjid Agung Solo dikumpulkan sambil menunggu arahan BPCB serta Keraton Solo.

Baca Juga: Grebeg Besar Keraton Solo Masih Jadi Ajang Cari Berkah, Ini Kata Warga

“Pagongan berguna pada waktu Maulid Nabi. Untuk gamelan Sekaten dibunyikan selama sepekan di sini [Pagongan]. Selama dua tahun sekaten tidak ada, rencananya tahun ini ada. Kemarin Alun-alun Kidul sudah digunakan pasar malam sebulan,” paparnya.

Berdasarkan prasasti bangunan, pagongan merupakan  bangunan kembar berdiri simetris di sisi selatan dan utara sebelum arah menuju ke bangunan utama masjid dari pintu utama. Kedua bangunan itu untuk meletakkan gamelan Sekaten yang dibunyikan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Di bagunan pagongan Masjid Agung Solo yang didirikan pada 1713 Jawa atau 1786 Masehi itu, ada dua gamelan yang ditabuh bernama Kiai Gunturmadu dan Kiai Guntursati. Pradangga Utara dibangun pada masa Paku Buwono VII pada tahun 1787 Jawa/1858 Masehi.

Baca Juga: Kebo Bule Kena PMK, Bagaimana Nasib Kirab Malam 1 Sura Keraton Solo?

Kepastian diadakannya kembali Sekaten pada tahun ini sebelumnya diungkapkan oleh Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KRA Dani Nur Adiningrat, Rabu (13/7/2022). Menurut Dani, tradisi sekaten Keraton Solo tahun ini akan diadakan.

Namun hal itu tetap melihat kondisi pandemi Covid-19 yang masih mengancam. “Sekaten memang diadakan setiap tahun, tetapi melihat juga kondisi saat ini adanya pandemi Covid-19. Untuk ritual Miyos Gongso tahun ini tetap diadakan,” ujar Dani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya