SOLOPOS.COM - Heru Riza Chakim Direktur Komersial I Sucofindo (biru/berkacamata) sedang berbincang dengan Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM Prof Mudrajat Kuncoro di RM Handayani Jl Solo, Sleman, Rabu (15/11/2017) malam. (Harian Jogja/Jumali)

Perusahaan inspeksi pertama di Indonesia, PT Superintending Company of Indonesia (Persero) atau Sucofindo akhirnya hadir di DIY

Harianjogja.com, SLEMAN — Perusahaan inspeksi pertama di Indonesia, PT Superintending Company of Indonesia (Persero) atau Sucofindo akhirnya hadir di DIY.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkomitmen ikut memajukan perekonomian DIY ini secara resmi membuka kantor perwakilan DIY di Jalan Malioboro No.60 Suryatmajan, Danurejan.

Kantor cabang yang akan menyediakan layanan awal untuk sertifikasi usaha bidang pariwisata ini berada di bawah koordinasi cabang Semarang.

“Selain itu, kami juga melayani Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), inspeksi di industri garment dan berbagai produk konsumen dan komoditas pertanian, sertifikasi dan pengujian mainan anak dan pakaian bayi, sertifikasi dan pengujian lingkungan,” kata Heru Riza Chakim Direktur Komersial I Sucofindo, Rabu (15/11/2017) malam di RM Handayani, Jl Solo, Sleman.

Lebih lanjut Heru mengungkapkan, saat ini Sucofindo juga menyediakan jasa konsultansi dan sertifikasi untuk pembangunan infrastruktur, survei dan mapping kewilayahan dan yang lainnya.

Sucofindo sebagai perusahaan jasa yang bergerak bidang Inspeksi, pengujian, terang Heru, juga memiliki peran untuk membantu para pelaku usaha termasuk industri kecil menengah untuk dapat meningkatkan daya saing, serta membantu pengawasan kebijakan pemerintah dalam upaya perlindungan masyarakat.

Heru berharap dengan dibukanya layanan baru kali ini akan membantu para pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing produk lokal tersebut.

“Dalam hal ini Sucofindo siap mendukung para pelaku usaha lokal agar dapat mengoptimalkan potensi mereka, sehingga mampu meningkatkan daya saing,” jelas Heru.

Sementara Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM Prof Mudrajat Kuncoro mengungkapkan sejatinya di DIY memiliki potensi yang cukup besar. Hanya saja, secara gaung belum begitu kelihatan. “Karena disini ada beberapa industri besar sejatinya seperti perusahaan pembuatan wig dan sarung tangan,” kata Mudrajat.

Pada kesempatan yang sama, Mudrajat juga berharap agar kehadiran Sucofindo mampu mengoptimalkan potensi lokal dan jasa di DIY. Sebab, selama ini, ia melihat sejumlah pelaku tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

“Ini bisa dikembangkan. Jadikan UKM sebagai value change dari perusahaan. Seperti yang terjadi di Jepang dan beberapa negara lainnya,” ucapnya.

Adapun peresmian kantor perwakilan Sucofindo sendiri dihelat pagi ini dan dibalut dalam kegiatan seminar dengan tema ”Peningkatan Daya Saing Sektor Ekonomi Unggulan”.

Kegiatan ini diharapkan mampu membangun kesadaran dan sinergi antara pelaku usaha lokal, pemerintah daerah, konsumen serta para akademisi untuk mengembangkan potensi lokal DI Yogyakarta.

Hal ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam program Nawacita untuk menjadikan kawasan DIY sebagai daerah industri pariwisata, perdagangan dan komoditas pertanian.

“Kami harapkan seminar ini juga dapat memberikan gambaran tentang strategi, kebijakan, program dan upaya-upaya peningkatan daya saing komoditi lokal sehingga mendukung upaya peningkatan daya saing sektor ekonomi unggulan DIY,” kata Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya