SOLOPOS.COM - Kepala DPMPTSP Jateng, Ratna Kawuri, menggelar jumpa pers terkait pencapaian investasi Jateng hingga kuartal III 2020 di kantornya, Selasa (3/11/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Pagebluk Covid-19 memberikan dampak negatif pada iklim investasi di Jawa Tengah. Perolehan investasi Jateng surut dengan memprihatinkan saat virus corona pemicu Covid-19 melanda.

Data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng menyebutkan investasi yang masuk ke Jateng hingga kuartal III 2020 mencapai Rp37,53 triliun. Jumlah itu turun sekitar 20,55% atau sekitar Rp9,71 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp47,24 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala DPMPTSP Jateng, Ratna Kawuri, mengatakan secara target, pencapaian investasi di Jateng saat pandemi Covid-19 sejatinya sudah melampaui ekspektasi. Target investasi di Jateng yang diberikan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun ini sekitar Rp26,99 triliun, dan telah tercapai Rp37,53 triliun.

K-Netz Minta Irene Didepak dari Red Velvet

Meski demikian, jika dihitung berdasarkan pencapaian tahun lalu, nilai investasi yang masuk ke Jateng mengalami penurunan yang signifikan. “Kalau dihitung secara target memang pencapaian kita sudah berada di atas, yakni 139%. Tapi, memang kalau dibandingkan tahun lalu [year on year] terjadi penurunan sekitar 20,55%. Pandemi Covid-19 ini memang menggerus segala aspek,” ujar Ratna saat konferensi pers di kantornya, Selasa (3/11/2020).

Ratna menambahkan investasi mencapai Rp37,55 triliun yang masuk ke Jateng sepanjang tahun ini berasal 7.901 proyek baik yang berasal dari penanam modal asing (PMA) maupun penanam modal dalam negeri (PMDN).

Tenaga Kerja

Total ada 2.115 proyek yang dikerjakan PMA dengan nilai mencapai Rp14,73 triliun. Proyek sebanyak itu mampu menyerap tenaga kerja sekitar 83.264 orang, baik dari dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, dari 5.786 proyek yang dikerjakan investor dalam negeri atau PMDN dengan nilai Rp22,79 triliun. Di saat pandemi Covid-19 ini, investasi itu mampu menyerap 46.269 tenaga kerja, baik asing maupun dalam negeri, termasuk warga Jateng.

Ini Dia 5 Camilan Sehat Tanpa Risiko Gendut

"Ada peningkatan penyerapan tenaga kerja pada tahun ini dibanding tahun lalu. Tahun ini total tenaga kerja yang terserap mencapai 129.560 orang, atau naik sekitar 57.921 orang dibanding tahun lalu,” terang Ratna.

Sementara itu, berdasarkan sektor usaha, bidang energi paling diminati investor dari luar negeri atau PMA. Disusul kemudian investasi sektor industri manufaktur seperti garmen dan kerajinan.

Sedangkan untuk investor dalam negeri, cenderung banyak yang menanamkan modalnya pada sektor tranportasi dan telekomunikasi, mineral non logam, dan makanan. “Untuk investor luar negeri, Jepang masih menjadi yang paling banyak menanamkan modalnya di Jateng. Yakni, 69% dari total investasi PMA. Disusul Korea Selatan, Singapura, Taiwan, dan Tiongkok,” ujar Ratna.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya