SOLOPOS.COM - Salah satu sudut pagar besi di Jalan Malioboro. (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Pagar warna oranye yang semula dipasang di jalan Malioboro akan dipindah ke Pantai Depok

Harianjogja.com, JOGJA – Pagar oranye Malioboro akan dipindahkan ke pantai Depok. Pagar besi yang sempat menuai polemik karena dianggap mengganggu pemandangan di Malioboro itu akan dipakai sebagai pembatas landasan udara selama pelaksanaan Jogja Air Show (JAS) 2016.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Ketua Pelaksana JAS, Moris Tumpa Situmorang di Gedong Pracimasono, Kompleks Kepatihan, Selasa (22/3/2016), mengatakan pemindahan pagar oranye itu dilakukan setelah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata DIY. Rencananya landasan sepanjang 800 meter akan dibatasi pagar oranye di kedua sisinya untuk alasan keamanan.

“Belajar dari gelaran sebelumnya, kondisi di landasan penuh pengunjung. Ini berbahaya bila ada pesawat yang akan mendarat atau terbang,” kata dia.

Penggunaan pagar besi itu menurut Morris jauh lebih efektif ketimbang alternatif lainnya. Di gelaran serupa sebelumnya, mereka sempat menggunakan garis polisi sebagai pembatas.

Namun batas tali itu terlalu mudah diterobos pengunjung. Opsi pagar betis juga sempat dipakai tetapi dianggap tak menyelesaikan masalah karena keterbatasan tenaga dan alasan keselamatan.

Selama JAS 2016 25-27 Maret mendatang, landasan pantai Depok akan menjadi landasan pacu bagi pesawat-pesawat jenis microlight dan pesawat ringan lainnya. Landasan itu juga rencananya akan menjadi tempat mendarat pesawat kecil yang membawa tamu-tamu VIP dari bandara Adisutjipto ke lokasi JAS 2016.

Pemasangan pagar itu sekaligus menjadi bagian dari pengetatan keamanan selama acara yang diikuti 379 penggemar olahraga dirgantara itu. Penanggung jawab kegiatan Kolonel Bonang Bayu Aji, mengatakan untuk gelaran kali ini pihaknya sengaja memperketat keamanan baik bagi penerbang, maupun pengunjung. Pengetatan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya insiden yang bisa mencoreng citra olahraga dirgantara.

Selain pemasangan pagar di sepanjang landasan, Bonang menuturkan pihaknya juga memperbaiki sistem komunikasi selama acara berlangsung. Rekayasa lalu lintas juga dilakukan untuk memudahkan upaya evakuasi bila terjadi keadaan darurat.

“Tahun lalu pintu masuk pantai Depok macet total karena animo masyarakat yang besar. Kali ini kami lakukan rekayasa agar tidak terjadi penumpukan kendaraan dan memudahkan evakuasi,” papar dia.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta membenarkan pihaknya meminjamkan pagar Malioboro selama JAS 2016 berlangsung. Terlebih alasan penggunannya untuk keperluan keselamatan dan akan dikembalikan ke Malioboro setelah acara itu berakhir.

“Ini bentuk dukungan kami untuk lancarnya acara yang sudah menjadi agenda nasional ini,” kata dia.

JAS 2016 kali ini akan mengambil tempat di Pantai Parangkusumo, Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Selama kegiatan berlangsung masyarakat diberi kesempatan merasakan sensasi terjun payung maupun terbang dengan pesawat microlight, paralayang dan paramotor. Namun kuota untuk terjun payung sudah penuh dan menyisakan kesempatan terbatas untuk atraksi dirgantara yang lain.

Aris pun menargetkan ajang tahunan ini bisa memikat lebih dari 60.000 pengunjung dan meningkatkan target kunjungan wisata di DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya