SOLOPOS.COM - Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung Klaten, diserbu pengunjung pada Minggu (11/4/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Meski tradisi padusan ditiadakan, objek wisata air seperti Umbul Pelem di Kecamatan Tulung, Klaten, tetap diserbu pengunjung beberapa hari menjelang Ramadan, Minggu (11/4/2021).

Guna membatasi jumlah pengunjung, objek wisata air yang dikelola Badan Usaha Milik (BUM) Desa Sumber Kamulyan, Desa Wunut, itu menerapkan sistem buka-tutup.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur BUM Desa Sumber Kamulyan, Sariyanto, mengatakan jumlah pengunjung naik drastis itu baru terjadi pada Minggu (11/4/2021). Sariyanto mengatakan saat akhir pekan rata-rata pengunjung di Umbul Pelem hanya 400-500 orang sejak ada pandemi Covid-19.

Baca Juga: Meledak, Sehari 83 Orang di Klaten Terpapar Virus Corona

“Kalau hari biasa rata-rata 200-300 orang. Jumlah pengunjung naik ya baru hari ini. Sampai siang ini kami perkirakan ada 1.000-an lebih. Rata-rata dari wilayah Soloraya. Kalau dari Klaten justru sedikit,” kata Sariyanto saat ditemui di Umbul Pelem, Minggu.

Pengelola membuat pembatasan jumlah pengunjung yang ingin padusan di Umbul Pelem, Klaten, guna memenuhi ketentuan jumlah pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas. Sistem buka-tutup pun diterapkan di objek wisata air yang menempati lahan seluas 8.000 meter persegi tersebut pada Minggu.

“Ketika di dalam objek wisata sudah penuh, pintu masuk kami tutup. Ketika ada yang keluar, baru kami buka lagi. Kalau hari ini sudah tidak terhitung berapa kali kami terapkan buka-tutup,” jelasnya.

Baca Juga: Pengelola Objek Wisata Air di Klaten Tak Gelar Panggung Hiburan

Harga Tiket Naik

Sariyanto mengatakan sebelum pandemi dalam sehari jumlah pengunjung bisa mencapai 12.000 orang saat akhir pekan atau liburan. Karena pandemi, jumlah pengunjung dibatasi maksimal 3.000 orang setiap sesi.

Sementara itu, harga tiket masuk ke Umbul Pelem Klaten saat momen padusan ini mulai Rp10.000 per orang. Harga tiket itu naik dari sebelumnya Rp5.000 per orang. Kebijakan harga tiket masuk Rp10.000 per orang itu rencananya berlaku hingga H+7 Lebaran.

Soal protokol kesehatan yang diterapkan, Sariyanto mengatakan selain pembatasan jumlah pengunjung di dalam objek wisata, ada pembatasan jam operasional maksimal pukul 15.00 WIB. “Pukul 15.00 WIB, kami sudah tidak lagi memasukkan pengunjung. Setiap hari air kolam kami kuras,” jelasnya.

Baca Juga: Jambret Ibu-Ibu di Klaten, Kondektur Bus Surabayaan Ditangkap

Protokol kesehatan lain yakni pengunjung diwajibkan mengenakan masker. Ketika di pintu masuk, pengunjung melewati pengecekan suhu tubuh serta penyemprotan hand sanitizer.

Pengunjung juga diimbau tak berkerumun dan tetap mengenakan masker mereka ketika tidak berenang disampaikan sejam sekali melalui pengeras suara. "Pengunjung juga kami imbau maksimal hanya boleh dua jam berada di Umbul Pelem. Ada petugas yang setiap waktu berkeliling mengingatkan pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya.

Abai Protokol Kesehatan

Namun, Sariyanto mengakui masih ada pengunjung yang abai protokol kesehatan saat padusan di Umbul Pelem, Klaten, terutama kepatuhan menjaga jarak meski berulang kali imbauan sudah diberikan. Kondisi itu seperti yang terlihat pada Minggu.

Baca Juga: Ekspedisi KRL Solo-Jogja : KRL Gairahkan Wisata dan Buka Pintu Bisnis Baru Kawasan Delanggu

Pengunjung bergerombol dan tanpa menerapkan ketentuan menjaga jarak. Mereka yang tak berada di dalam kolam renang banyak yang tidak mengenakan masker.

Salah satu pengunjung, Suwandono, 57, mengatakan datang ke Umbul Pelem bersama lima anggota keluarganya. Pilihannya ke Umbul Pelem lantaran ada pilihan kolam renang untuk dewasa dan anak-anak selain tempat yang luas.

“Sebenarnya khawatir [ada persebaran Covid-19]. Tetapi karena sudah terbiasa, ya akhirnya ndablek. Saya tetap berusaha menjaga jarak. Tetapi kalau kondisi seperti ini juga susah untuk menjaga jarak,” jelasnya.

Baca Juga: Ikuti Pemerintah Pusat, Bupati Klaten Melarang ASN Mudik Lebaran 2021

Sementara itu, selain Umbul Pelem, peningkatan jumlah pengunjung pada momen padusan jelang Ramadan juga terlihat di Umbul Pluneng. Bendahara BUM Desa Tirta Sejahtera, Desa Pluneng, Agnes Febi, mengakui ada peningkatan jumlah pengunjung Umbul Pluneng pada Minggu.

Sistem Buka-Tutup

Namun, pengelola belum sampai menerapkan sistem buka-tutup lantaran pengunjung hilir-mudik. “Kapasitas maksimal 1.000 orang kalau sesuai protokol kami batasi 200 orang,” kata Agnes.

Sebelumnya, pengelola menaikkan harga tiket masuk ke Umbul Pluneng dari Rp10.000 per orang menjadi Rp15.000 per orang. Naiknya harga tiket itu menjadi salah satu siasat untuk membatasi jumlah pengunjung yang berdatangan namun biaya operasional tetap bisa tertutup.

Baca Juga: Malangjiwan Klaten akan Kembangkan Prototipe Gula Cair



“Kami naikkan harga tiket masuk Rp15.000 dengan free air minum. Kami terapkan hari ini dan besok [Senin (12/4/2021)],” kata Agnes.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, mengatakan tradisi padusan tahun ini ditiadakan. Namun, objek wisata tetap dibuka dengan menerapkan protokol sesuai yang diatur pada PPKM mikro yakni jumlah pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas dan jam buka objek wisata maksimal pukul 15.00 WIB.

Mengenai pengawasan objek wisata tirta mengantisipasi lonjakan pengunjung jelang Ramadan, Nugroho menjelaskan tim Satgas Covid-19 masing-masing objek wisata sudah berkoordinasi dengan Satgas RT/RW serta desa setempat. “Tim Satgas Covid-19 dari Disparbudpora juga akan memantau objek wisata mulai besok,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya