SOLOPOS.COM - Pengunjung berenang di Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (29/10/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten memastikan objek wisata air tetap dibuka menjelang Ramadan tahun ini. Namun, para pengelola objek wisata air diminta tak menggelar kegiatan khusus untuk memeriahkan tradisi padusan.

Padusan menjadi tradisi untuk menyucikan diri menyambut datangnya Ramadan yang tahun ini diperkirakan jatuh pada pertengahan April 2021. Pada momen tersebut, objek wisata air dipenuhi warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pengelola objek wisata air kerap menambah hiburan seperti pentas musik untuk semakin menarik minat pengunjung berdatangan saat padusan. Pemkab juga merayakan tradisi itu di Objek Mata Air Cokro (OMAC). Namun, pada 2020 tak ada kegiatan padusan. Seluruh objek wisata termasuk wisata air di Klaten ditutup menyusul pandemi Covid-19.

Baca juga:  22 Tahun Berdiri, Rumah Batu di Wonogiri Belum Pernah Direnovasi

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, mengatakan pemkab tahun ini tak menggelar tradisi padusan.

“Begitu pula maleman [pasar malam di kawasan GOR Gelarsena dan Monumen Juang 45 Klaten pada pertengahan Ramadan] tidak ada. Selain karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kami tidak merencanakan kegiatan itu saat pembahasan anggaran karena anggaran masih difokuskan untuk penanganan dampak pandemi Covid-19,” jelas Nugroho, Kamis (25/3/2021).

Terkait objek wisata air lainnya yang rata-rata dikelola badan usaha milik desa (BUM desa) di Klaten, Nugroho mengatakan sudah ada kesepakatan tidak ada kegiatan khusus saat momen padusan berlangsung. Aktivitas objek wisata berlangsung seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai yang diatur pada surat edaran (SE) pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.

“Hingga kini tetap sesuai protokol kesehatan maksimal pengunjung 30 persen dari kapasitas dan jam operasional maksimal pukul 15.00 WIB. Orang mau datang padusan silakan saja tetapi tetap mematuhi ketentuan pembatasan pengunjung 30 persen dari kapasitas dan pengaturan jarak,” urai dia.

Baca juga: Nekat! Pencuri Embat Meja Angkringan di Belang Wetan Klaten

Selain penerapan pembatasan tersebut, Nugroho juga menjelaskan ada kesepatan bersama para pengelola objek wisata air di Klaten ihwal harga tiket masuk (HTM) minimal Rp10.000/orang. Penerapan batas bawah HTM objek wisata air itu dimaksudkan agar ada pemerataan pengunjung. Selama ini, HTM yang diterapkan di masing-masing objek wisata berbeda-beda dan kebanyakan di bawah Rp10.000/orang.

“Tujuannya biar merata saja pengunjungnya. Sehingga tidak ada penumpukan objek wisata tertentu karena HTM-nya dinilai lebih murah dan sebagainya,” jelas dia.

Nugroho mengatakan petugas Disparbudpora Klaten bakal terus menggelar operasi memantau pelaksanaan protokol kesehatan di objek wisata termasuk wisata air. Hal itu bakal diperketat saat momen padusan mendatang.

Disinggung tradisi sadran, Nugroho menuturkan hingga kini belum ada kepastian dilarang atau diperbolehkan. Disparbudpora masih menunggu keputusan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Klate yakni Bupati Klaten, Sri Mulyani.

Baca juga: Jangan Salah Beli, Jenis Gembok Ini Ternyata Mudah Dibobol Maling! 

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan tradisi sadran bakal dibahas secara khusus bersama dengan persiapan Ramadan hingga persiapan Lebaran.

Selain itu, pemkab masih menunggu keluarnya ketentuan dari pemerintah provinsi maupun pusat. Lantaran hal itu, hingga kini belum dipastikan tradisi sadran diperbolehkan atau tidak. Sementara, di beberapa desa kegiatan sadran direncanakan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya