SOLOPOS.COM - Padi Reborn. (Instagram/@padiband)

Solopos.com, WONOGIRI – Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, bakal memperhitungkan ulang soal rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Giri Krida Bakti, saat konser musik Padi Reborn, Sabtu (13/8/2022) mendatang.

Mengingat, saat konser musik digelar dan ramai didatangi warga, Kamis (4/8/2022) lalu, keberadaan PKL di sekitar alun-alun tak mengganggu aktivitas konser.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di sisi lain, produk makanan dan minuman yang dijual PKL di alun-alun laris dibeli pengunjung. Bahkan, beberapa PKL pulang sebelum konser musik berakhir karena barang dagangannya telah habis.

Oleh karena itu, Jekek, sapaan akrab bupati, bakal berdiskusi dengan paguyuban PKL guna memperhitungkan bisa atau tidaknya para PKL tetap berjualan di alun-alun saat konser Padi Reborn berlangsung.

Meskipun ia memprediksi saat Padi Reborn tampil pada 13 Agustus 2022 mendatang, alun-alun akan dipenuhi masyarakat.

Baca juga: Padi Reborn Siapkan Lagu Penuh Semangat di Mandalika Music Vibes

“Prinsipnya proses kebersamaan ini harus terjaga. Komitmen kami, kalau dihitung mungkin [PKL tetap berjualan di area sekitar alun-alun], silakan. Kalau memang potensinya bagus, kami tidak akan menggeser PKL,” kata Jekek.

“Kami akan koordinasikan hal ini dengan pihak kepolisian,” kata Jekek saat berbincang dengan wartawan di Alun-alun Giri Krida Bakti, Kamis malam.

Jekek menambahkan salah satu tujuan digelarnya Festival Agustus Merdeka dan mengundang grup musik Padi Reborn, ialah meningkatkan potensi ekonomi di Kabupaten Wonogiri.

Sebagaimana diketahui, sejak dua tahun pandemi Covid-19, tak ada satupun konser musik seperti halnya gelaran Festival Agustus Merdeka pada Agustus 2022.

Diberitakan sebelumnya, rencana relokasi PKL saat konser musik Padi Reborn digelar diprediksi menurunkan omzet penjualan. Mereka berkaca pada kebijakan relokasi saat konser musik deklarasi Classic Rock of Wonogiri (Crown), Minggu (31/7/2022) lalu.

Baca juga: Padi Reborn Tampil di Mandalika, Warganet: Marquez Jadi Sobat Padi

Lapak dagangan mereka dipindah ke pinggir Jl. Ir Soekarno, Kabupaten Wonogiri. Bukannya menjadi ramai pembeli, perpindahan lapak mereka justru berdampak pada sepinya pembeli.

Ketua Paguyuban Pedagang Alun-alun Giri Krida Bakti, Supriyono, menyebut jumlah PKL di Alun-alun Giri Krida Bakti sebanyak 110 orang.

Dari total keseluruhan pedagang, yang aktif berdagang hanya 75%, atau sekitar 82 orang. Jumlah PKL sebanyak itu nantinya direlokasi sementara, saat konser musik Padi Reborn berlangsung.

Di sisi lain, Supriyono mengakui banyak pedagang yang mengeluh dagangannya sepi saat direlokasi ke tempat lain. Namun, ia juga menghormati kebijakan yang diambil dan tetap mengikuti kebijakan relokasi yang sudah diputuskan.

Penjual nasi bungkus dan gorengan di Alun-alun Giri Krida Bakti yang juga terdampak relokasi, Tarto, mengatakan, saat konser Padi Reborn berlangsung, lapaknya dipindah ke area depan Kantor Kecamatan Wonogiri.

Baca juga: Ajak Patuhi Protokol Kesehatan, Padi Reborn Lagukan Ingat Pesan Ibu

“Berbeda banget. Pas di pindah itu jarang ada yang beli karena masyarakat ngumpulnya di Alun-alun. Dagangan saya jadi enggak terlihat. Tapi kalau tempatnya di area yang dekat Alun-alun seperti biasanya lumayan bisa menghabiskan dagangan,” kata Tarto saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (3/8/2022) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya