SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Misteri mengeringnya padi milik puluhan petani di Desa Beji, Kecamatan Ngawen akibat hama misterius mulai terjawab. Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Gunungkidul, Supriyadi, berdasarkan identifikasi lapangan, mengeringnya padi dalam usia muda tersebut dikarenakan kesalahan petani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah petani, kata dia, melakukan pengolahan sawah yang kurang baik seperti menanam padi terlalu dalam dengan menggunakan kayu yang di pakai untuk melubangi tanah tempat menanam padi. Akar tanaman padi yang berada terlalu dalam di bawah tanah cukup mudah terserang jamur. Serangan jamur itulah, menurut Supriyadi yang menyebabkan akar padi tidak sehat dan daunnya mengering. Supriyadi menegaskan, mengeringnya tanaman padi di Ngawen bukan karena wereng.

“Kami sudah cek ke lapangan. Itu bukan wereng tetapi sejenis jamur yang menyerang akar padi. Sehingga daunnya mengering dan itu karena petani kurang tepat dalam melakukan pengolahan ketika awal menanam. Jenis jamurnya itu piripularia,” terang Supriyadi kepada Harian Jogja, Jumat (27/1).

Serangan jamur lebih banyak terjadi pada areal lahan di dataran rendah yang mudah terendam air. Menurut dia, solusi yang perlu dilakukan petani yakni melakukan penggemburan tanah secara maksimal sebelum melakukan penanaman. Selain itu mereka juga perlu memperbaiki drainase sawah sehingga tanaman tidak selalu tergenang air. Jarak tanam juga perlu diatur agar tidak terlalu lembab pangkal batangnya. Varietas padi baru seperti Ciherang, Inpari juga lebih mudah terserang jamur karena belum bisa menyesuaikan kondisi tanah.

Sebelumnya, Sumarjo, 55, salah satu petani Dusun Bendo Desa Beji Ngawen terpuruk dan gagal panen akibat padinya yang hampir berumur tiga bulan perlahan mengering. Penyakit itu, kata dia, merupakan kali ketiga selama kurun waktu 2011 hingga awal 2012 ini. Kejadian serupa juga menimpa petani lainnya. (HARIAN JOGJA/Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya