SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Padepokan Bumi Arum Dibakar, Sabtu (23/11/2014). (Taufik S/JIBI/Solopos)

Padepokan Bumi Arum Dibakar, Sabtu (23/11/2014). (Taufik S/JIBI/Solopos)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Solopos.com, SRAGEN– Ribuan warga masih bertahan di kawasan Padepokan Bumi Arum, Dukuh Bedowo, Jetak, Sidoharjo, Sragen, Minggu (24/11/2013) dini hari, pasca Padepokan Bumi Arum dibakar.

Sementara, 300an polisi ditarik mundur. Sedianya mereka akan melakukan olah TKP pascapembakaran. Pembakaran dipicu oleh penangkapan seorang warga pada Sabtu (23/11).

Olah TKP akhirnya batal dilakukan. Polisi, TNI dan Brimob menarik diri.

Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Prayitno Sabtu malam langsung turun ke Sragen untuk berdialog dan menenangkan warga.

Sebelumnya, parat kepolisian yang berniat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dihalang-halangi warga.

Hingga menjelang dini hari penghadangan masih dilakukan. Setidaknya terdapat 300 aparat dari Brimob dan Polres Sragen yang diterjunkan di lokasi. Baru pada pukul 00.30 WIB, Minggu polisi ditarik mundur.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Dwi Priyatno, menuturkan pengerusakan dengan pembakaran tak dibenarkan.

“Pengerusakan tidak benar. Pembakaran tidak benar. Itu kan anarkistis. Oleh sebab itu, kami wajib melindungi kedua belah pihak baik pemilik bangunan dan warga yang tidak tahu menahu,” katanya.

Dia menegaskan segala sesuatu bakal diproses hukum.

“Tetap ada proses hukum. Nanti polisi dikira pembiaran. Kan sudah ada yang dijadikan tersangka. Hanya kurang kondusif waktu melakukan penangkapan masyarakat. Menghindari bentrok petugas kembali,” ujar dia. Taufik Sidik/JIBI/Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya