SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Teguh Prakosa menyatakan target PAD 2022 yang terlalu tinggi membuat realisasi tidak bisa optimal.(Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO—Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengungkapkan sejumlah alasan yang membuat pendapatan asli daerah (PAD) 2022 tidak tercapai.

Dari target Rp740,143 miliar, realisasi PAD Solo tahun lalu hanya Rp647,440 miliar. Artinya pencapaian PAD Solo hanya 87,48% dan kurang 12,52% atau Rp92,702 miliar. Data itu diketahui dari Pengantar Nota Keuangan Atas Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Solo 2022 yang disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Solo.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Rapat digelar pada Senin (5/6/2023) siang dengan dihadiri Wawali Solo, Teguh Prakosa. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tidak bisa hadir dikarenakan sedang dalam kunjungan ke Korea Selatan, beberapa hari terakhir ini. Usai rapat paripurna, Teguh menyebut ada sejumlah aspek yang membuat target PAD tahun lalu tak berhasil direalisasikan.

Salah satunya, menurut dia, dikarenakan tingginya target PAD yang ditetapkan tahun lalu. Dia juga menyatakan Pemkot Solo optimistis bisa mencapai target PAD 2023.

“Ya seharusnya tercapai [target PAD 2023]. Kalau yang kemarin [PAD 2022] kan ya targetnya teman-teman DPRD terlalu tinggi, sehingga kita minus. Refocussing semua kan,” tutur dia.

Bahkan, menurut Teguh, anggaran yang harus di-refocussing tersebut mencapai ratusan miliar rupiah. Selain itu menurut dia tidak tercapainya target PAD tahun lalu tidak lepas karena perubahan regulasi.

“Yang ini menjadikan kita belum maksimal, termasuk beberapa yang mungkin fasilitas, lalu pasar belum 100 persen ditarik retribusi,” sambung dia.

Teguh mencontohkan retribusi di Pasar Legi Solo yang belum ditarik hingga 100% karena alasan tertentu. Faktor lain yang membuat PAD 2022 tidak maksimal menurut dia karena pengajuan keringanan dalam penyelenggaraan sejumlah event.

“Ya banyak, misalnya kita ada event-event besar, hotelnya minta diskon dan sebagainya,” urai dia.

Namun, Teguh percaya berbagai event itu mempunyai dampak positif bagi masyarakat, utamanya pelaku usaha Solo. “Ini kan sebagai penopang untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Memang dampaknya belum 100 persen. Ini semua sedang proses. Karena termasuk belum teraih semuanya retribusi untuk PKL yang di semua sudut ada,” kata dia.

Teguh meyakini walau target PAD 2022 tidak berhasil dicapai, banyak masyarakat yang bisa merasakan dampak dari geliat ekonomi yang berjalan. “Memang tidak semua. Misalnya event-event yang di depan Balai Kota itu kan gratis semua. Tidak ditarik apa-apa. Itu bagian dari event. Misalnya acara Waisak kan tidak mungkin nariki duit,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya