Pabrik semen di Pati ditolak tokoh agama.

PromosiKomeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Para tokoh lintas agama di Jateng bersama warga yang menolak pembangunan pabrik semen di kawasan Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, eks Karesidenan Pati, Jateng menggelar aksi dia bersama di depan Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Rabu (4/1/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Para tokoh lintas agama di Jateng bersama warga yang menolak pembangunan pabrik semen di kawasan Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, eks Karesidenan Pati, Jateng menggelar aksi dia bersama di depan Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Rabu (4/1/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Upaya pihak-pihak yang berkepentingan atas pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, wilayah eks Keresidenan Pati, Jawa Tengah (Jateng) untuk mengingkari putusan Mahkamah Agung (MA) terkait izin pembangunan dan operasional pabrik semen tersebut tak putus dilakukan. Prihatin atas sikap sebagian warga—termasuk Gubernur Jateng Ganjar Pranowo—yang menentang putusan MA tersebut, para tokoh lintas agama mengulurkan tangan.

Pengasuh Pondok Pesanten Soko Tunggal K.H. Nuril Arifin (kelima dari kanan) dan Romo Aloysius Budi Purnomo (kedua dari kanan) bersama sejumlah warga Rembang yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) menggelar aksi Solidaritas untuk Kendeng, di Semarang, Jateng, Rabu (4/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pengasuh Pondok Pesanten Soko Tunggal K.H. Nuril Arifin (kelima dari kanan) dan Romo Aloysius Budi Purnomo (kedua dari kanan) bersama sejumlah warga Rembang yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) menggelar aksi Solidaritas untuk Kendeng, di Semarang, Jateng, Rabu (4/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Soko Tunggal Abdurahman Wahid, Semarang, K.H. Nuril Arifin atau yang akrab disapa Gus Nuril; K.H. Ubadillah Ahmad atau Gus Ubaid, K.H. Imam Azis, Pendeta Cahyadi, Pendeta Andi, Pendeta Iwan Firman, Pendeta Samuel, dan Romo Aloysius Budi yang tergabung dalam Persatuan Lintas Agama (Pelita) menggelar doa bersama di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan No. 9, Kota Semarang, Rabu (4/1/2017). Doa itu mereka panjatkan dengan harapan mampu mendorong secara spiritual Gubernur Jateng Ganjar Pranowo agar mau mendengar aspirasi rakyatnya dan mematuhi putusan MA.

KLIK DI SINI untuk Berita Lengkapnya
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi