SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri. Danar Rahmanto, memberi sambutan saat pembahasan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK) Giriwoyo, di ruang pertemuan Gedung B Setda Wonogiri, Selasa (28/5/2013). Pertemuan itu terkait rencana pembangunan pabrik semen di Giriwoyo. (Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)


Bupati Wonogiri. Danar Rahmanto, memberi sambutan saat pembahasan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK) Giriwoyo, di ruang pertemuan Gedung B Setda Wonogiri, Selasa (28/5/2013). Pertemuan itu terkait rencana pembangunan pabrik semen di Giriwoyo. (Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–PT Ultratech Minning Indonesia, calon investor pabrik semen di wilayah Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri akan beroperasi pada 2015.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pabrik tersebut menargetkan produksi hingga 4,5 juta ton/tahun. Sedangkan pembangunannya yang diperkirakan menelan biaya USD 827 juta.

Perwakilan PT Ultratech Minning Indonesia, Yose Mahedi, mengatakan pembangunan pabrik semen akan dimulai pada 2014 dan direncanakan bisa beroperasi pada 2015.

“Target awal produksi kami sebanyak 4,5 juta ton/tahun. Setelah tahun ke lima, target akan kami naikkan menjadi 10 juta ton/tahun,” katanya saat memberi penjelasan rencana pembangunan pabrik dalam pembahasan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK) Giriwoyo, di ruang pertemuan Gedung B Setda Wonogiri, Selasa (28/5/2013).

Menurutnya, Kecamatan Giriwoyo cocok untuk pabrik semen karena dekat dengan pantai selatan Pulau Jawa. Sebab, di pantai selatan di wilayah Kabupaten Wonogiri akan dibangun pelabuhan bongkat muat barang. Pembangunan pelabuhan itu merupakan program pemerintah pusat yang bekerja sama dengan PT Pelindo II.

Terkait itu, pihaknya ingin ada pembangunan jalan terpisah yang menghubungkan pabrik semen dengan pelabuhan. “Kami memerlukan jalan yang terpisah dengan jalan yang ada saat ini. Hal itu agar tidak mengganggu transportasi lainnya di jalan umum,” ujarnya.

Sebab, pabrik tersebut akan mendatangkan material lain sebagai bahan baku pendukung pembuatan semen. Di antaranya pasir semen dari Jepara, gypsum dari Thailand dan batu bara dari Kalimantan sebagai bahan bakar menjalankan industri.

Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, mengatakan perusahaan tersebut memiliki kantor utama di India yang merupakan sepuluh besar produsen semen dunia. Pihaknya berupaya agar perusahaan besar ini bisa benar-benar dibangun di Wonogiri.

“Jalan baru yang akan dibangun tidak hanya menghubungkan pabrik dengan pelabuhan, tetapi juga menghubungkan Jalan Lintas Selatan (JLS) dengan pelabuhan. Pembangunan jalan itu sudah masuk program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I) Pulau Jawa bagian selatan. Sedangkan pelabuhan akan dibangun PT Pelindo II,” katanya saat ditemui wartawan sesuai membuka acara tersebut, Selasa.

Menurutnya, pembangunan dilakukan dengan memperlebar jalan hingga sekitar 15 meter. Ke depan, jalan itu tidak hanya untuk pabrik, tetapi dimanfaatkan untuk pariwisata dan koridor baru di Pulau Jawa bagian selatan. Ia menyatakan pembangunan jalan itu dilakukan dalam waktu dekat setelah pembebasan tanah.

Kabid Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bappeda Wonogiri, Edi Joko Dwiyono, menambahkan luas lokasi calon pabrik sekitar 1.000 hektare di wilayah Kelurahan Giriwoyo, Kecamatan Giriwoyo. Lokasi itu dekat dengan dengan tempat eksploitasi batu gamping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya